Vaksinasi Anak di Indonesia Belum Mencapai Target


Vaksinasi anak di Kota Yogyakarta. (Foto: MP/Humas Pemkot Yogyakarta)
MerahPutih.com - Percepatan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun dianggap jadi kunci beradaptasi dengan pandemi.
Sayangnya, anak-anak di Indonesia belum semua divaksin.
"Vaksinasi anak harus lebih 'digas' karena sampai saat ini persentasenya belum mencapai target," kata Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP, Kamis (17/2).
Baca Juga:
Data Vaksinasi COVID-19 di Jabar Masih Tidak Sinkron
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 16 Februari 2022, capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk dosis satu masih sebesar 66,72 persen atau 17,6 juta anak.
Sedangkan dosis dua di kisaran 29,28 persen atau 7,7 juta anak. Target vaksinasi usia 6-11 tahun sendiri sebanyak 26,4 juta anak.
Menurut Moeldoko, untuk mengejar target tersebut, perlu dukungan sumber daya dan pendekatan yang berbeda agar kegiatan vaksin menarik bagi anak-anak.
"Jangan disamakan dengan orang tua yang bisa duduk anteng," jelas Moeldoko yang juga mantan Panglima TNI ini.
Ia menilai, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
"Anak-anak itu, kalau satu nangis (setelah disuntik) bisa nular ke yang lain. Nah, ini perlu kemasan yang menarik, misalnya, ada permainan dan snack supaya mereka lebih senang," ujar Moeldoko.
Baca Juga:
Kurangi Risiko Rawat di RS, Vaksinasi Booster Terus Dikebut
Sebelumnya, saat memantau pelaksanaan vaksin yang dilakukan secara virtual, Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan terkait pentingnya percepatan vaksinasi anak dan lansia.
"Ini penting sekali karena memang kasus sekarang ini sedang naik sehingga diperlukan percepatan vaksinasi, terutama untuk lansia dan anak,” kata Jokowi.
Presiden pun menyampaikan, dua kunci utama dalam pengendalian COVID-19, khususnya varian Omicron saat ini.
Yakni percepatan vaksinasi baik dosis kedua maupun booster serta kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker. (Knu)
Baca Juga:
Karantina PPLN yang Sudah Divaksin Booster Kini Hanya 3x24 Jam
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
