Vaksin Khusus Lansia Masuk Surabaya, 98 Kiai Jadi Prioritas
Ulama NU menerima vaksin COVID-19 (MP/Budi Lentera)
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong vaksinasi. Kali ini, vaksin Sinovac ditujukan untuk para lansia. Waktu pemberian dosis pertama dan kedua pun berbeda dengan sasaran umum, yakni 28 hari.
“Kalau orang umum pemberian dosis kedua dilakukan 14 hari setelah dosis pertama, namun khusus untuk lansia pemberian dosis kedua dilakukan setelah 28 hari pemberian dosis pertama,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (23/2).
Baca Juga:
Ketersediaan Terbatas, Vaksinasi COVID-19 bagi Lansia Bakal Dilakukan Bertahap
Khofifah berharap, proses vaksinasi di Provinsi Jatim berjalan dengan sukses dan lancar. Hal itu sebagai bagian dari ikhtiar bersama dalam mencegah penyebaran COVID-19 secara lebih signifikan.
Tetapi, di saat yang sama harus tetap menjaga 3M dan disiplin protokol kesehatan. Kali ini, targetnya adalah 98 Kiai, tokoh NU dan masyarakat yang masuk kategori lansia. Dari 98 Kiai NU tersebut yang mendapatkan suntikan vaksin, 19 diantaranya disuntik di kantor PWNU Jatim.
"Banyaknya ulama NU yang mendapatkan suntik vaksin Sinovac menunjukkan bahwa vaksinasi ini halal dan maslahah untuk menekan penyebaran COVID-19," lanjut Khofifah.
Sementara Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Dr Joni menjelaskan, sejauh ini proses vaksinasi di Jatim tidak ada kejadian fatal. "Alhamdulillah," ucapnya.
Dr. Joni menerangkan, di dunia termasuk di Jawa Timur selama vaksinasi menunjukkan penurunan kasus COVID-19 di samping Pemprov Jatim menerapkan PPKM dan PPKM mikro.
Baca Juga:
Di tempat yang sama, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar menyatakan, vaksinasi ini merupakan upaya wajib yang dilakukan untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Apalagi, Kiai dan ulama merupakan sosok yang banyak berinteraksi dengan umat, jamaah dan santri.
"Ini sebagai ikhtiar Zahir yang wajib dilakukan, meskipun takdir semuanya dari ALLAH S.W.T. yang jelas vaksin ini halal dan maslahah untuk kita semua," kata Kiai Marzuqi. (Budi Lentera/Jawa Timur)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI