Usut Suap Garuda, KPK Telisik Peran Bos PT MRA Soetikno Soedarjo


Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan suap pengadaan pesawat Airbus dan mesin pesawat Rolls-Royce di PT Garuda Indonesia (Persero) periode 2004-2015.
Tim penyidik KPK tengah menelisik peran Soetikno Soedarjo di PT Mugi Rekso Abadi (PT MRA) Group yang didirikannya bersama putra bungsu Direktur Utama Pertamina era Orde Baru Adiguna Sutowo.
Untuk mendalami hal tersebut, tim penyidik memeriksa Direktur PT Rahayu Arumdhani International Widhi Darmawan. PT Rahayu Arimdhani merupakan salah satu anak perusahaan PT MRA Group.
"Bagaimana peran-peran dari tersangka dalam mekanisme korporasi di MRA, sejauh mana pengetahuan dari saksi terhadap peran dari SS (Soetikno Soedarjo) di perusahaan tersebut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/3).
Untuk menelisik peran Soetikno di PT MRA Group, tim penyidik lembaga antirasuah juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Adiguna Sutowo. Namun, mertua dari artis cantik Dian Sastrowardoyo itu mangkir dari panggilan penyidik.
Selain Adiguna, Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko PT Garuda, Achirina juga mangkir dari panggilan penyidik. Menurut Febri, penyidik akan menjadwalkan ulang pemeriksaan Adiguna dan Achirina.
"Bagi yang tidak hadir akan dilakukan pemanggilan kembali," imbuhnya.
Dalam mengusut kasus suap ini, kata Febri, penyidik KPK juga masih terus mendalami proses pengadaan dan perawatan pesawat dan mesin pesawat di PT Garuda Indonesia.
Karena itu, penyidik hari ini telah memeriksa Vice President Network Management PT Garuda Indonesia Tenten Wardaya. Pemeriksaan terhadap pejabat perusahaan plat merah ini merupakan penjadwalan ulang dari jadwal pemeriksaan pada 13 Maret lalu.
"Untuk saksi dari Garuda kami klarifikasi lebih lanjut terkait dengan pengadaan dan pemeliharaan pesawat," pungkas Febri.
Dalam kasus korupsi di PT Garuda Indonesia ini, Emirsyah diduga menerima suap dari Rolls-Royce, perusahaan mesin asal Inggris, berupa uang dan aset yang diberikan melalui pendiri PT Mugi Rekso Abadi sekaligus Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd Soetikno Soedarjo.
Suap tersebut diberikan Rolls-Royce kepada Emirsyah terkait pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2004-2015.
Dari hasil penyidikan, suap yang diterima Emirsyah mencapai €1,2 juta dan US$ 180 ribu atau setara Rp 20 miliar. Suap berupa barang yang diterima Emirsyah yakni berjumlah US$ 2 juta yang tersebar di Indonesia dan Singapura.
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 16 Januari 2017, penyidik KPK sampai saat ini belum juga menahan Emirsyah dan Soetikno. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Vendor dan Pihak Kementerian Kembalikan Uang Hasil Dugaan Korupsi Laptop Chromebook ke Kejagung

Saksi Kasus Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Ancam Lapor ke DPR jika KPK tak Kembalikan Aset Rp 600 M

KPK Mulai Sasar Masalah Katering di Kasus Dugaan Korupsi Haji

Parahnya Korupsi Haji, KPK Temukan Jatah Kuota Petugas Kesehatan Sampai Dijual ke Jemaah

Linda Susanti Minta KPK Kembalikan Aset yang Disita, Mulai dari Uang Dolar, Tanah, hingga Emas 11 Kg

KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag

KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan

Red Notice Riza Chalid dan Jurist Tan Segera Terbit, Sudah Minta Diprioritaskan

KPK Kembalikan Alphard Sitaan Tersangka Eks Wamenaker Noel, Ternyata Statusnya Mobil Sewaan

Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU di Kalimantan Barat, Termasuk Eks Dirut PLN
