Uskup Suharyo: Teroris tidak Terkait Satu Agama, Tapi Duka Seluruh Bangsa

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 14 Mei 2018
Uskup Suharyo: Teroris tidak Terkait Satu Agama, Tapi Duka Seluruh Bangsa

Ilustrasi. Foto: Antara

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menegaskan rentetan serangan bom yang terjadi di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur baru-baru ini tidak terkait dengan agama tertentu. Duka ini bukan hanya dirasakan umat nasrani saja, tetapi juga dirasa seluruh anak bangsa Indonesia.

"Yang dicederai atas peristiwa ini bukan hanya komunitas agama tertentu, tetapi kita semua sebagai bangsa Indonesia," kata Suharyo, saat jumpa pers bersama di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

Menurut Uskup, rangkaian aksi teror yang terjadi di Surabaya merupakan serangan terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi, lanjut dia, serangan para terduga teroris menyasar tidak hanya tempat ibadah melainkan juga kantor polisi.

Uskup KAJ Ignatius
Caption

"Jadi yang dicederai bukan komunitas agama tertentu yang gerejanya dibom melainkan kebersamaan sebagai NKRI dan sebagai bangsa Indonesia," ujar pemimpin umat Kahtolik se-Keuskupan Agung Jakarta itu.

Untuk itu, Suharyo mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. "Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan," tutur dia.

Suharyo juga mengimbau segenap umat beragama untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa yang telah terjadi. Bahkan, dia merujuk pesan Bapak Suci Paus Fransiskus ikut mendoakan para korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, serta menyerukan doa untuk mengakhiri kekerasan, yang disampaikan saat menyapa para peziaarah, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (13/4).

Paus
Paus Fransisku. (Instagram/ franciscus)

Paus secara langsung menyebut peristiwa Surabaya dan mengajak umat untuk mendoakan para korban dan keluarga korban. Dalam doanya Paus Fransiskus meyakinkan "orang-orang terkasih di Indonesia", terutama umat Kristiani di Surabaya, bahwa ia merasa sangat dekat dengan mereka dalam menghadapi serangan-serangan mematikan di beberapa gereja.

Bersama-sama, Paus Fransiskus mengajak seluruh umat untuk berharap Tuhan membawa kedamaian dan menghentikan segala tindak kekerasan. Pimpinan tertinggi Gereja Katolik Roma itu berdoa agar setiap orang dapat menemukan ruang untuk rekonsiliasi dan persaudaraan dalam hati mereka, bukan kebencian maupun kekerasan.

"Tidak ada satu kata pun yang mengancam dari kata-kata Paus, tetapi sebaliknya doanya sangat menyejukkan," tutur Uskup Suharyo, merujuk doa yang disampaikan Paus Fransiskus.

Uskup Jakarta itu menambahkan dirinya langsung ditelepon Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin. Din menyampaikan belasungkawa dan mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang menyejukkan dari pemimpin umat Katolik terhadap reaksi atas peristiwa teror gereja di Surabaya.

"Saya juga dapat telepon dari Pak Din Syamsuddin yang mengucapkan belasungkawa atas peristiwa yang terjadi, dan berterima kasih karena Paus menyampaikan kata-kata yang sejuk," kata Uskup Suharyo.

Ilustrasi. (foto: Antara)

Acara konferensi pers soal rentetan bom di Indonesia ini juga hadiri Pengurus Besar NU (PBNU) Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Persekutuan Gereja-Gereja Indonsia (PGI) Pendrya Penrad Siagian, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agus Ulahayanan, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) YM Maha Biksu Dutavira Sthavir, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Tanto Jaya, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Peter Lesmana, Muslimat NU Yenny Wahid, Lembaga Persahabatan Umat Islam (LPOI) KH. Maraudi Syuhud. (Asp)

#Surabaya #Teroris #Paus Fransiskus
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Indonesia
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui massa demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 21.00 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan