Update COVID-19 Selasa (16/6): 40.400 Positif, 15.703 Sembuh
Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. Foto: ANTARA
Merahputih.com - Pemerintah mengumumkan penambahan jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau COVID-19, Selasa (16/6). Hasilnya, saat ini jumlah pasien positif mencapai 40.400 pasien.
"Penambahan pada pasien positif sebanyak 1.106 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19, Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (16/ 6).
Yuri mengungkapkan jumlah penambahan 580 pasien menjadi 15.703 yang sembuh. "COVID-19 bisa sembuh dan ini memotivasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto.
Dan meninggal dunia bertambah 33 orang menjadi 2.231 pasien yang meninggal. "Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif COVID-19. Optimisme kita perlukan ," ucapnya.
Jumlah orang dalam pemantauan mencapai 29.124 dan pasien dalam pemantauan mencapai 13.510. "Ini bukti masih ada kelompok rentan dan penularan masih terjadi," jelas Yurianto.
Yuri mengingatkan masyarakat untuk menghindari tempat berkumpul karena memiliki risiko penularan covid. Sebab banyak penularan orang tanpa gejala dan menularkan kepada orang lain.
"Tinggal di rumah adalah jawaban satu satunya yang benar. Tak melakukan perjalanan kemanapun baik itu ke rumah saudara atau ke kampung," jelas Yurianto.
"Kemudian rajin cuci tangan dengan sabun, sudah terbukti ilmiah penggunaan sabun akan hancurkan virus itu," ujarnya.
Dia masyarakat mencegah adanya kerumunan dan penumpukan orang. Selain itu, masyarakat juga diminta tak menyentuh terlalu lama orang yang rentan seperti orang tua dan sakit karena penularan bisa lebih cepat
"Karena lenularan tidak langsung melalui kontak tangan ini sangat besar pengaruhnyam lakukan sering-sering cuci tangan dan hindari terlalu banyak memegang tubuh," jelas Yurianto.
Menurut dia, jangan sampai ada orang yang tertular. "Karena beban rumah sakit makin berat. Mencegah jangan sampai sakit dan ada orang lain yang sakit," ungkap Yurianto.
Ia mengingatkan soal adanya ancaman demam berdarah yang bisa terjadi kapapun. "Bersihkan rumah, bersihkan sarang nyamuk. Lindungi yang sakit, sehat dan lindungi masayarakat kita. Kita bisa," jelas Yurianto. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin