Unpad Terima Hibah 30 Mesin PCR dari Korea Selatan


Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti (tengah) secara simbolis menerima hibah mesin PCR dari Mico Biomed. (Foto: MP/Unpad)
MerahPutih.com - Mico Biomed, Korea Selatan menghibahkan 30 unit mesin polymerase chain reaction (PCR) kepada Universitas Padjadjaran (Unpad). Mesin itu diharapkan dapat membantu penanganan pandemi COVID-19, khususnya pada pemeriksaan sampel swab PCR di Indonesia.
Penyerahan hibah dilakukan Agus C Wirawan, Direktur Operasional PT Langit Pandu Anugerah selaku perusahaan prinsipal Mico Biomed di Indonesia, kepada Rektor Unpad Rina Indiastuti, di ruang tamu rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (17/9).
Hibah tersebut merupakan salah satu wujud dari komitmen Mico Biomed untuk membantu menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga:
Harga Antigen dan PCR Turun, Penerbangan ke Bali Kembali Bergeliat
“Waktu itu, mereka berkomitmen menyiapkan 200 mesin untuk Indonesia, boleh dipakai di mana saja, asalkan bisa membuat manfaat bagi masyarakat,” kata Agus.
Mesin PCR tersebut dinilai cocok digunakan di Indonesia yang membutuhkan kecepatan distribusi maupun pemeriksaan. Memiliki ukuran yang relatif kecil, mesin ini telah disebar ke sejumlah daerah di Indonesia.
“Memang mesin PCR itu ada yang besar ada yang kecil. Kita pilih yang kecil, karena kita maunya cepat,” imbuh Agus.

Kemampuan mesin tersebut dalam membaca sampel swab sangat baik. Waktu yang diperlukan hanya sekira dua jam saja.
Mesin tersebut mampu membaca 16 sampel dalam sekali kerja. Di satu sisi, mesin yang ringkas dan kecil akan menurunkan biaya pemeriksaan swab.
Agus menambahkan, mesin PCR tersebut tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan sampel COVID-19. Ke depan, mesin bisa digunakan untuk pemeriksaan sampel HIV, kanker, bahkan untuk penelitian mengenai virus.
“Untuk riset, ini sangat cocok. Alatnya tidak terlalu besar dan bisa cepat,” kata Agus.
Baca Juga:
KPPU Masih Temukan Harga Tes PCR di Atas Rp 1 Juta
Selain mesin PCR, Mico Biomed juga memberikan sampel reagen serta jarum suntik untuk vaksinasi COVID-19. Namun, kata Agus, untuk dua produk ini, pihaknya memerlukan bantuan dari Unpad untuk meneliti sejauh mana efektivitasnya.
Penyerahan hibah juga disaksikan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Hendarmawan serta Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari yang mengatakan kebutuhan Unpad akan mesin PCR cukup banyak.
Selama ini, Unpad menggunakan tiga laboratorium untuk melakukan pemeriksaan sampel PCR, yaitu Lab BSL 2, Lab BSL 3, serta laboratorium di klinik kesehatan.
“Kepentingannya bukan hanya COVID-19, tetapi di Unpad juga ada riset-riset lainnya yang membutuhkan mesin PCR,” ujarnya.
Unpad melalui Pusat Unggulan Academic Health System juga memiliki jejaring dengan sejumlah laboratorium di puskesmas dan RSUD. Rencananya, sejumlah mesin juga akan disalurkan ke jejaring tersebut. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Perusahaan Jasa Penerbangan Ini Tawarkan Tes PCR dengan Harga Rp 285 Ribu
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
