Unicef Indonesia Luncurkan Kampanye 'Generasi Bersih Sehat', Suarakan Pentingnya Kebersihan di Lingkungan Sekolah

Unicef Indonesia meluncurkan Kampanye Generasi Bersih Sehat. (Foto: Wings Group)
MerahPutih.com - Unicef Indonesia meluncurkan kampanye Generasi Bersih Sehat untuk mendukung gaya hidup higienis di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut menggaungkan pentingnya layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) memadai di sekolah.
Inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah untuk memberikan layanan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) 100 persen kepada seluruh anak pada tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045.
Wash Specialist UNICEF Indonesia Muhammad Zainal mengatakan bahwa sanitasi memadai di sekolah merupakan langkah awal untuk membiasakan anak-anak menjalani gaya hidup sehat.
"Sarana dan layanan sanitasi di sekolah harus memenuhi standar teknis infrastruktur, terjaga kebersihannya, memberikan privasi bagi siswa dan didukung oleh PHBS di sekolah," ujar Zainal di Jakarta, Kamis (13/6) saat meluncurkan kampanye tersebut.
Baca juga:
Warga Diajak Gaya Hidup Sehat Melalui Kampanye Jakarta Berjaga
Menurut Zainal, sanitasi memadai akan membuat lingkungan sekolah dan proses belajar-mengajar jadi lebih nyaman. Hal ini juga akan memengaruhi jumlah kehadiran para siswa di sekolah.
"Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, terbukti mengurangi ketidakhadiran di sekolah hingga 50 persen," tambahnya.
Selain itu, kampanye ini juga dijalankan dengan berkolaborasi bersama merek kebersihan pakaian SoKlin. Dalam kampanyenya, merek tersebut juga menggandeng aktor Dion Wiyoko sebagai Campaign Ambassador.
Nantinya, Dion akan membantu kampanye tersebut dengan menyuarakan gerakan kebersihan bernama 'B3st' nan memiliki arti Bersih Pakaian, Bersih Tangan, Bersih Tubuh, Sehat Terlindungi.
Baca juga:
"Dalam menyuarakan kampanye ini, nantinya saya tidak sendirian, saya akan didampingi oleh tiga Bestie saya, ada Soni, Novi, dan Hepi, mengajak masyarakat untuk membiasakan langkah B3ST di mana pun berada," ujar Dion. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Kurikulum Cinta di Madrasah tak Boleh hanya Sloganistik
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)
