Ukraina Klaim Rebut Sudzha, Ganggu Pasokan Gas untuk Rusia


Prajurit Ukraina di dekat perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Volyn, Ukraina (12/1/2023). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/aww.
MerahPutih.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku pasukan negaranya telah menguasai kota Sudzha di Rusia pada Kamis (15/8), waktu setempat.
Perebutan wilayah ini terjadi setelah lebih dari seminggu pasukan Ukraina melancarkan serangan lintas perbatasan ke wilayah Kursk Rusia, demikian diberitakan CNN, Jumat (16/8). Pasukan Ukraina telah berada di kota itu, yang terletak 105 kilometer barat daya kota Kursk, sejak Rabu pekan ini.
Kepala militer Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan pasukan Ukraina telah maju sejauh 35 kilometer melalui pertahanan Rusia sejak dimulainya serangan mendadak mereka. Sudzha memiliki wilayah seluas 1.150 kilometer persegi dan 82 pemukiman.
Syrskyi mengatakan kantor komandan militer telah didirikan di Sudzha untuk menjaga hukum dan ketertiban serta memenuhi kebutuhan prioritas penduduk di wilayah yang dikuasai.
Baca juga:
15.000 Narapidana Ukraina Bakal Direkrut Jadi Tentara Lawan Rusia
Sudzha terletak di sebelah terminal gas Rusia, titik utama untuk memasok gas dari Rusia, melalui Ukraina, ke Eropa. Hal ini memicu spekulasi bahwa salah satu tujuan Ukraina merebut kota itu ialah untuk membatasi sumber pendanaan menguntungkan Rusia.
Serangan darat Ukraina telah memaksa puluhan ribu warga Rusia meninggalkan rumah mereka dan membuat negara itu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan saat berupaya mengusir pasukan Ukraina.
Rabu pekan ini pesawat nirawak Ukraina menargetkan empat lapangan udara Rusia dalam serangan terbesar dalam perang tersebut. Seorang sumber di dinas keamanan Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa serangan tersebut menargetkan empat pangkalan di wilayah barat daya Kursk dan Voronezh, serta Nizhny Novgorod, di timur Moskow.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menghancurkan 117 pesawat tak berawak dan empat rudal taktis yang terbang di atas Kursk.
Baca juga:
Serangan Ukraina ke Sudzha juga menandai pertama kalinya pasukan asing memasuki wilayah Rusia sejak Perang Dunia II. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Stok Amunisi AS Menyusut Imbas Perang 12 Hari Iran-Israel, Pentagon Setop Pasok Rudal Ukraina

Paus Leo XIV Hubungi Putin, Minta Segera Berdamai Dengan Ukraina

Mantan Marinir Indonesia Viral Ikut Perang Rusia-Ukraina, Ini Kata TNI AL

Presiden Ukraina Tuduh Tokoh Eropa Melacur Demi Posisi Podium Lapangan Merah

Proposal Gencatan Senjata Ukraina-Rusia Dead Lock, AS Ancam Mundur Sebagai Mediator

Amerika Usulkan Krimea Yang dianeksasi Jadi Bagian Dari Rusia

Gencatan Senjata Masih Wacana, Rusia dan Ukraina Justru Gencarkan Serangan Drone

Zelenskyy Telepon Trump 1 Jam, Langsung Setuju Hentikan Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia

Pasukan Ukraina Kalah Telak di Kursk, Tentara Sebut Situasi Seperti Film Horor
