Ukraina Ingin Berdamai Dengan Rusia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Februari 2022
Ukraina Ingin Berdamai Dengan Rusia

Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyeberangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka,

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Rusia dan Ukraina tengah melakukan negosiasi perundingan. Namun, kedua negara masih saling kuat-kuatan untuk menentukan tempat perundinga. Rusia meminta perundingan di Belarus. Namun, Ukrania meminta di Budapest atau Warsawa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina siap berdialog dengan Rusia. Namun, tidak di Belarus sebab Rusia telah melancarkan sejumlah serangannya dari Belarus.

Baca Juga:

Presiden Ukraina Tuntut Dihapusnya Hak Veto Rusia, Singgung Tanda-tanda Genosida

"Kami ingin perdamaian, kami ingin bertemu, kami ingin menyudahi perang," katanya.

Dia menambahkan bahwa Ukraina sudah mengajukan pertemuan di negara lain, seperti Polandia, Hongaria, Turki dan Azerbaijan, namun hingga kini Rusia menolaknya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan delegasi Rusia, termasuk perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan lembaga pemerintah lainnya, sudah tiba di Belarus.

Peskov mengatakan, Rusia telah mewanti-wanti Ukraina bahwa selama pembicaraan nanti, mereka tidak akan menangguhkan operasi militer.

Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis dan Bantuan Kemanusiaan Janez Lenarcic menegaskan, Eropa sedang menghadapi krisis kemanusiaan terparah menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Diperkirakan jumlah warga Ukraina yang mengungsi di dalam negeri bisa mencapai lebih dari 7 juta orang, kata pejabat Uni Eropa.

"Kita menyaksikan tanda-tanda krisis kemanusiaan terparah di benua Eropa kita dalam beberapa tahun. Kebutuhan (pengungsi) terus meningkat saat kita bicara," kata

Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyeberangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka, Polandia (26/2/2022). (ANTARA/Reuters/Kacper Pempel/aww)
Seorang anggota Garda Perbatasan Polandia menggendong seorang anak di penyeberangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Medyka, Polandia (26/2/2022). (ANTARA/Reuters/Kacper Pempel/aww)

Mengutip perkiraan PBB, Lenarcic mengatakan sekitar 18 juta warga Ukraina akan terkena imbas konflik, dalam hal kemanusiaan, di negara tersebut atau negara-negara tetangga.

Sebanyak 7 juta orang Ukraina mengungsi di seluruh negeri dan 4 juta orang menyelamatkan diri ke negara tetangga.

"Kendati perkiraan ini sangat kasar, jumlahnya sangat besar, dan kami harus bersiap untuk keadaan darurat semacam ini, yang menjadi bagian dari sejarah," kata Lenarcic dikutip Antara. (Knu)

Baca Juga:

PBB Laporkan 64 Warga Sipil di Ukraina Tewas, 160.000 Mengungsi

#Ukraina #Konflik Ukraina #Konflik Papua #Rusia
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagikan