Transplantasi Ginjal Tak Bisa Sembarangan

P Suryo RP Suryo R - Senin, 16 Januari 2023
Transplantasi Ginjal Tak Bisa Sembarangan

Tak bisa sembarangan mendapatkan ginjal untuk ditransplantasikan. (Pixabay/mohamed_hassan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KOMERSIALISASI donor ginjal menjadi momok menakutkan. Begitu banyak orang yang rela menjual ginjalnya demi mendapatkan sejumlah uang. Bahkan, untuk hal-hal sepele seperti membeli ponsel mahal dan memenuhi gaya hidup mewah membuat sebagian orang gelap mata menjual ginjalnya.

Fenomena jual ginjal menghasilkan anekdot gelap seperti "Duh tiket konser BLACKPINK mahal banget! Gue jual ginjal dulu deh" atau "otw jual ginjal buat beli iPhone 14 ProMax". Sekilas terdengar lucu, namun itu tidak lagi lucu jika akhirnya muncul korban jiwa. Misalnya, di Makassar dua orang pemuda membunuh bocah usia 11 tahun untuk mengambil ginjalnya.

Baca Juga:

Desa Shenshayba Bazaar, Desa Satu Ginjal

ginjal
Ginjal tak bisa tiba-tiba ditransplantasi ke orang lain. (Unsplash/Robina Weermeijer)

Data dari Urology Center terungkap bahwa sebanyak 91% penyebab calon donor tidak direkomendasikan karena alasan komersialisasi. Sementara 7% karena alasan psikiatri (tidak cakap mental/gangguan kejiwaan) dan 2% lainnya karena pertimbangan etikolegal.

Hal itu tentu menimbulkan keprihatin tersendiri bagi banyak orang khususnya Ketua ASRI Urology Center, Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K). Menurutnya, rendahnya literasi masyarakat membuat mereka gelap mata membunuh anak yang tidak bersalah demi uang. Padahal, untuk menyumbangkan ginjal ada prosedurnya.

"Supaya ginjal yang didonorkan bisa dipakai perlu dipastikan cocok dulu. Enggak bisa tiba-tiba kita dapat ginjal langsung dipakai," jelasnya. Ginjal yang tidak sesuai dengan pasien tentunya akan menghasilkan penolakan dari tubuh pasien yang berisiko pada kematian.

"Tidak akan ada rumah sakit yang menerima ginjal enggak jelas. Itu cuma ada di film-film aja. Enggak bisa ginjalnya di ambil di mal terus dibawa ke rumah sakit terus dipakai oleh pasien," katanya. Kalaupun ada kecocokan antara ginjal pendonor dengan penerimanya, operasi perlu dilakukan oleh ahlinya.

Lantas bagaimana mencegah supaya komersialisasi ginjal tidak terjadi? Caranya tentu saja dengan pendidikan dan meningkatkan literasi pada masyarakat.

Selain itu, dari segi pemerintah perlu adanya regulasi yang jelas yang diatur oleh Komisi Transplantasi Nasional (KTN). KTN menjadi lembaga yang bertugas untuk mengatur siapa yang mendaftar jadi pendonor, siapa resipien (penerima), hingga bisakah orang yang belum pernah mendonorkan jadi pendonor.

Baca Juga:

Mengenal Etilena Glikol, si Penyebab Gagal Ginjal

ginjal
Adanya keterbatasan literasi yang membuat pemahaman tentang transplantasi ginjal belum jelas sepenuhnya. (Freepik/kuprevich)

KTN akan memeriksa golongan darah dan data-data standar calon pendonor. Di waktu yang tepat, calon pendonor bisa menjadi pendonor. "Sayangnya KTN ini belum berfungsi 100% baru ditahap membuat aturan-aturan," jelasnya.

Sementara rumah sakit punya peran penting dalam mensosialisasikan donor ginjal. Tim advokasi rumah sakit juga bisa melakukan seleksi untuk menghindari oknum pendonor.

"Teman-teman dari tim advokasi tahu betul cara menyeleksi pada saat mewawancarai calon pendonor. Mereka akan mewawancarai calon pendonor berkali-kali. Psikiater forensik bisa menilai apakah jawaban dari calon pendonor konsisten," urainya.

Dokter Rasyid menyebutkan bahwa tim advokasi punya standar yang mereka lakukan sehingga rumah sakit bisa terjaga dari komersialisasi ginjal. "Kita bisa membuat barrier yang baik sehingga oknum-oknum itu tersingkir dari proses menjadi donor."

Upaya tersebut berhasil menekan angka komersialisasi ginjal di rumah sakit. Dari data milik Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K) terungkap bahwa angka komersialisasi ginjal mengalami penurunan drastis. Di tahun 2021 calon pendonor yang tidak direkomendasikan karena alasan komersialisasi mencapai 31 orang. Sementara di tahun 2022 tidak ada pendonor yang ditolak karena alasan komersialisasi. (avia)

Baca Juga:

Tidak Bisa Sembarangan, Transplantasi Ginjal Ada Tahapannya

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan