Tranq, 'Narkoba Zombie' Hantui AS


Narkoba jenis Tranq bisa menggerogoti daging penggunanya.(Foto: pexels-mart production)
PEMERINTAH Kota New York telah mengeluarkan peringatan tentang munculnya narkoba yang memiliki efek mengerikan untuk penggunanya. Tak main-main, narkoba itu memiliki efek berupa menggerogoti daging penggunanya. Hampir di semua kota di AS sedang bergumul dengan penyebaran narkotika yang mengerikan ini.
“Xylazine menjadi masalah bagi seluruh negara,” kata Kepala Divisi Drug Enforcement Administration (DEA) Frank Tarentino di New York, dikutip New York Post, medio Mei. Xylazine merupakan obat penenang hewan yang juga dikenal sebagai 'tranq'. Obat ini dapat menciptakan reaksi bencana ketika dicampur dengan obat lain seperti heroin, kokain, dan fentanyl.
BACA JUGA:
“Fentanyl ialah obat paling mematikan yang pernah kita hadapi. Saat kamu menambahkan xylazine, itu menjadi lebih mematikan,” tambahnya.

Penegak hukum di New York dan beberapa kota, seperti Los Angeles, telah melaporkan peningkatan keberadaan xylazine yang sering digunakan untuk mengganti narkoba lain. Obat jenis ini diketahui memiliki harga yang murah. Kombinasi keduanya sering kali mematikan dan terkadang bisa membuat kulit dan otot pengguna mulai membusuk.
Saat xylazine disita di New York, Penuntut Narkotika Khusus Kota New York Bridget Brennan menemukan hampir semua ditemukan dalam kombinasi dengan fentanyl. “Ini menjadi semakin lazim dalam overdosis fatal di New York City dan selalu ditemukan dengan fentanil,” kata Brennan.
Mengganti narkoba dengan obat penenang yang digunakan untuk kuda, sapi, dan hewan lainnya dengan harga yang lebih murah daripada fentanyl membuat pengedar narkoba mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Salah satu komponen dari xylazine yang paling menakutkan ialah efeknya yang tidak dapat dihentikan walaupun telah menggunakan Narcan atau obat antioverdosis.
BACA JUGA:
“Karena xylazin merupakan obat penenang, sedangkan nalokson atau Narcan merupakan pelemas otot membuatnya tidak bekerja untuk menyadarkan pengguna,” kata Tarentino. Selain itu, ia juga menyebutkan masyarakat Amerika tidak tahu apa yang mereka dapatkan saat membeli obat-obatan terlarang. Hal itu terlihat dari persentase narkoba jalanan yang mengandung fentanyl sangat tinggi dan persentase xylazine terus meningkat.

Pada Januari hingga Oktober 2022, kematian overdosis yang melibatkan xylazine telah meningkat sebesar 36 persen dari periode waktu yang sama di 2021. Demikian diungkap dalam siaran pers Kantor Kejaksaan Khusus Narkotika Kota New York. Pada 2021, 19 persen kematian akibat overdosis terkait dengan opioid melibatkan xylazine.
DEA mengeluarkan peringatan keamanan publik pada Maret lalu dengan menyatakan telah menyita campuran xylazine dan fentanyl di 48 dari 50 negara bagian, tidak termasuk South Dakota dan Wyoming.(vca)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
