Tradisi Wilujengan Tandai Awal Revitalisasi Keraton Surakarta
Kementerian PUPR memulai revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Kementerian PUPR akhirnya memulai revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan anggaran Rp 35 miliar APBN.
Revitalisasi pertama menyasar kawasan Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan. Sebelum revitalisasi dimulai, Keraton Surakarta menggelar tradisi wilujengan atau minta doa kelancaran di Kompleks Pagelaran Sasono Sumewo kompleks Keraton Surakarta, Sabtu (20/1).
G.K.R. Wandansari, salah satu kerabat Keraton Solo, mengatakan tujuan wilujengan, yaitu memberitahukan kepada para leluhur tentang rencana revitalisasi Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan.
Baca juga:
KemenPUPR Lelang Ulang Proyek Revitalisasi Keraton Surakarta
“Kami wilujengan kecil-kecilan sudah dilakukan di lokasi yang akan direvitalisasi. Ini supaya berjalan lancar,” ujar Gusti Moeng, panggilan karib G.K.R. Wandansari.
Menurut Gusti Moeng, wilujengan adalah warisan budaya yang harus dilestarikan demi kelancaran revitalisasi keraton bersama Kementerian PUPR.
Keraton Surakarta akan mengawasi langsung revitalisasi tersebut. Rencananya, revitalisasi memakan waktu tujuh bulan (Januari-Juli 2024).
“Ada penyerahan aset setelah tahapan revitalisasi rampung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Keraton Solo atau yayasan Keraton Solo,” papar Gusti Moeng.
KP Eddy Wirabhumi, kerabat Keraton Solo, mengatakan bahwa pekerjaan revitalisasi Keraton Solo sudah dimulai sejak pekan lalu. Dampak revitalisasi ini membuat pedagang di kedua Alun-Alun berhenti berjualan.
Namun, dia meyakini revitalisasi bakal meningkatkan citra Keraton Solo menjadi tujuan utama kunjungan budaya di Jawa Tengah.
“Keraton Surakarta merupakan kawasan cagar budaya yang hidup, living heritage. Jadi, jangan sampai revitalisasi justru mematikan living heritage,” tegas dia. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya
Pemkot Solo Tahan Dana Hibah Rp 200 Juta, PB XIV Hangabehi Mengaku tak Tahu-Menahu
Menbud Percaya Maha Menteri Tedjowulan Bisa Selesaikan Konflik Raja Kembar Solo
Konflik Dua Raja Keraton Solo, Pemkot Tunda Pencairan Dana Hibah
Prihatin Lihatnya, 2 Raja Solo Salat Bareng Tanpa Saling Sapa di Masjid Agung Keraton
PB XIV Bentuk Struktur Bebadan Keraton Baru, Lembaga Dewan Adat tidak Dimasukkan
Wali Kota Solo Respati Ardi Absen di Jumenengan PB XIV, Doakan Bawa Dampak Positif
Ingatkan Keponakannya Mangkubumi jika Jumenengan, Adik PB XIII: Kalau Nggak Kuat Sakit
Jumenengan PB XIV, Warga Antusias Lihat Raja Keraton Solo Dikirab Kereta Garuda Kencana
Suksesi Sah PB XIII Belum Ada, DPRD Imbau Internal Keraton Solo Jangan Panas