Tradisi Reuhab, Upacara Adat Kematian Masyarakat Alue Tuho Aceh
Upacara adat Reuhab menjadi sesuatu yang dianggap sakral bagi Masyarakat Alue Tuho Aceh. (Foto: dok/Gotravelly)
MerahPutih.com - Aceh memiliki banyak upacara adat untuk segala momen, termasuk saat berkabung yang disebut sebagai Tradisi Reuhab. Sebuah upacara adat kematian yang kental akan budaya dari masyarakat Alue Tuho di Nagan Raya, Aceh.
“Tradisi Reuhab dapat diartikan sebagai sebuah kamar sakral yang ditinggali ketika ada seseorang yang meninggal dunia,” bunyi keterangan tertulis seperti dikutip dari lama resmi Pemprov Aceh.
Selain dianggap sebagai sebuah kamar yang sakral bagi orang yang telah meninggal, Reuhab juga dapat diartikan sebagai barang yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal dunia.
Pada umumnya, barang-barang yang ditinggalkan dapat berupa pakaian terakhir yang dikenakan oleh orang meninggal, kemudian disimpan dalam kamar Reuhab yang telah disakralkan selama 40 hari.
Baca juga:
Mengenal 8 Alat Musik Tradisional Aceh
Dalam pelaksanaan upacara adat Reuhab ini, pihak keluarga akan mengadakan pengajian serta mengundang tokoh agama setempat. Dalam pengajian tersebut, keluarga yang telah ditinggalkan juga akan menyertakan benda wajib yang akan didoakan.
Baca juga:
Perpaduan Bebek dan 20 Rempah Sie Itek Khas Aceh
Misalnya seperti baju terakhir, kain, tikar pandan yang digunakan untuk mengangkat mayat dan lain sebagainya. Selain itu, keluarga juga bisa menyertakan dua buah guling, satu bantal, Alquran, mukena, harta yang belum dibagikan, sprei dan lainnya.
Baca juga:
Mengenal Upacara Tani 'Kenduri Ule Lhueng' dari Suku Kluet Aceh
Selain itu, bagi masyarakat Alue Tuho, tradisi Reuhab ini sangatlah penting serta berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Sehingga, apabila ada masyarakat yang tidak melangsungkan upacara kematian Reuhab bagi orang yang meninggal dunia, maka hal itu dianggap sebagai suatu penghinaan. (far)
Bagikan
Berita Terkait
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Ceritakan Upaya Sabotase saat Pembangunan Jembatan di Lokasi Bencana Aceh
Akses Berangsur Pulih, Pemerintah Selesaikan 10 Jembatan Bailey Pascabencana di Sumatra
TNI Pastikan Pembubaran Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe Sesuai Aturan
Bubarkan Aksi Massa Pembawa Bendera GAM di Aceh, TNI: Simbol Itu Bertentangan dengan Kedaulatan NKRI
Polri Kerahkan Alat Berat Bangun Fasilitas Air Bersih, Percepat Penanganan Bencana di Sumatra
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
Ada Insiden Bentrok TNI dan Warga Diduga Karena Bendera GAM, Semua Diminta Tahan Diri
Pengamat Tegaskan Pengibaran Bendera GAM di Aceh Bukan Kebebasan Pendapat, Tapi Pelanggaran Hukum Nyata
11 Daerah di Aceh Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur