11 Daerah di Aceh Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Ilustrasi - Foto udara sejumlah alat berat yang dioperasikan untuk menangani jalan lintas yang tertimbun tanah longsor di Desa Burni Pase, Kecamatan Permata, Bener Meriah, Aceh, Sabtu (13/12/2025). AN
MerahPutih.com - Sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh memperpanjang status tanggap darurat bencana. Ada 11 kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang memperpanjang status tanggap darurat tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan perpanjangan status tanggap darurat tersebut dilakukan karena masih terdapat wilayah yang memerlukan penanganan lanjutan sebelum memasuki fase pemulihan.
“Semua ini dilakukan untuk memastikan upaya tanggap darurat yang dibutuhkan warga dapat terlaksana secara maksimal,” kata Menko Pratikno dalam konferensi pers di media center tanggap darurat bencana yang diikuti di Jakarta, Kamis (25/12).
Meski tidak menyebutkan secara rinci kabupaten/kota mana saja dan berapa lama perpanjang itu, namun Menko Pratikno menilai keputusan tersebut diperlukan agar pemerintah daerah (pemda) benar-benar siap beralih ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa mengabaikan aspek keselamatan masyarakat.
Baca juga:
Masa Tanggap Darurat Gase ke-2, BNPB Kumpulkan Pengungsi di Tempat Terpadu
Proses percepatan pembangunan rumah hunian sementara (huntara) hingga rumah hunian tetap (huntap) di Aceh terus berjalan sebagaimana dua provinsi lainnya.
Menko PMK dalam paparannya melaporkan di Sumatera Barat (Sumbar), pembangunan huntara telah berlangsung di enam kabupaten/kota, sementara di Sumatera Utara (Sumut) proses serupa berjalan di tiga kabupaten/kota dan terus bertambah.
Hal ini sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto agar seluruh jajaran pemerintah mengerahkan sumber daya nasional secara terpadu untuk memulihkan kehidupan dan penghidupan masyarakat terdampak bencana secara berkelanjutan.
“Percepatan pembangunan hunian ini dikerjakan bersama-sama, dikoordinasikan oleh BNPB dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, serta organisasi kemasyarakatan,” ucap Menko Pratikno.
Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi BNPB hingga Kamis sore, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, mengakibatkan 489.864 jiwa mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang tersebar di wilayah terdampak.
Sementara untuk korban meninggal dunia ada sebanyak 1.135 orang atau bertambah sebanyak enam orang dari jumlah sebelumnya. Korban hilang dalam pencarian sebanyak 173 orang atau berkurang satu orang dari sebelumnya.
Dengan rincian Aceh sebanyak 503 orang meninggal dunia, hilang dalam pencarian 31 orang, dan 466.667 orang mengungsi. Sementara Sumut sebanyak 371 orang meninggal dunia, hilang dalam pencarian 70 orang, dan 13.262 orang mengungsi. Kemudian Sumbar sebanyak 261 orang meninggal dunia, hilang sebanyak 62 orang dan mengungsi sebanyak 9.935 orang.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
11 Daerah di Aceh Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Pencarian Korban Hilang Akibat Banjir di Aceh Dihentikan, 31 Orang Masih Dinyatakan Hilang
BNPB Percepat Bangun Huntara, Kerja 19 Jam Per Hari
TNI AL Telah Kerahkan 20 Kapal Perang Bantu Pemulihan Daerah Bencana di Sumatera
Kabar Gembira! Dana Tunggu Korban Banjir Sumatera Rp 600 Ribu Per Bulan Segera Cair
Pengungsi Banjir Sumatera Bakal Dapat BLT Rp 8 Juta Dari Pemerintah
Satgas PKH Temukan Indikasi Korporasi-Individu yang Picu Banjir di Sumatra
Pemprov DKI Gelontorkan Rp 2,62 Triliun untuk Penanganan Banjir
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Peringati HUT ke-103, PAM Jaya Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra