Tradisi Memanjangkan Telinga Suku Dayak Hampir Punah

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 27 Mei 2017
Tradisi Memanjangkan Telinga Suku Dayak Hampir Punah

Tradisi memanjangkan telinga pada suku Dayak sudah hampir punah, hanya orang-orang tua saja yang masih terlihat memiliki telinga panjang (Foto: itanurjannah.blogspot)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Telingaan aruu, yang artinya daun telinga panjang, merupakan tradisi turun-temurun, baik oleh pria maupun wanita Suku Dayak. Pemasangan anting-anting dilakukan sejak bayi, diawali dengan ritual nucuk penikng atau penindikan daun telinga. Namun tentunya anting-anting saat bayi berbeda dari anting-anting dewasa.

Bagaimana hingga telinga bisa memanjang? Proses penindikan seperti umumnya, menggunakan jarum. Lubang tindikan awalnya hanya diberi hiasan berupa benang sebagai pengganti anting-anting.

Setelah luka tindikan sembuh, benang diganti pintalan kayu gabus, yang seminggu sekali diganti dengan yang berukuran lebih besar. Pintalan ini akan mengembang saat terkena air, sehingga lubang untuk anting-anting pun membesar.

Lubang yang membesar itu pun kemudian digantungi anting-anting berbahan tembaga, yang disebut belaong. Berat dan jumlah yang terus ditambah menyebabkan daun telinga memelar hingga menyentuh pundak. Penambahan anting-anting dilakukan menyesuaikan usia dan status sosial.

Jenis anting-anting pada tradisi ini secara umum dibagi dua, yaitu hisang semhaa dan hisang kavaat. Hisang semhaa dipasang di sekeliling lubang daun telinga, sedangkan hisang kavaat dipakai pada lubang daun telinga.

perhiasan wanita dayak
Telingaan aruu sudah tidak lagi dilakukan, diganti dengan perhiasan menyerupai telinga panjang (Foto: Wordpress)

Tradisi memanjangkan daun telinga ini bertujuan menunjukkan identitas kebangsawanan dan simbol kecantikan. Sementara Suku Dayak Iban percaya bahwa pemberat telinga ini merupakan bentuk latihan kesabaran dan ketahanan akan penderitaan maupun rasa sakit.

Bagi perempuan Dayak, daun telinga diperbolehkan memanjang sampai sebatas dada, sedangkan lelaki tidak boleh lebih dari bahu. Pada Suku Dayak Iban, lubang telinga lebih seperti huruf O, bukan memanjang. Daun telinga yang memanjang ini dapat memendek setelah belasan hingga puluhan tahun tidak menggunakan hisang kavaat.

Tidak semua subetnik Dayak di Kalimantan melakukan hal tersebut, hanya beberapa kelompok suku, di antaranya Dayak Kenyah, Kayaan, Iban, dan Taman. Akan tetapi, tradisi ini tidak lagi atau pun jarang dilakukan, khususnya bagi generasi muda Dayak meski mereka tinggal di pedalaman. Hanya tersisa beberapa orang dari generasi tua yang tampak masih memegang teguh tradisi.

Para pemerhati Suku Dayak juga mengatakan tradisi ini sudah pada tahap kritis. Nucuk penikng (penindikan) masih dilakukan, namun tidak dengan telingaan aruu. Arus modernisasi menjadi penyebab ancaman kepunahan identitas budaya Dayak ini. Selain itu, generasi muda Dayak lebih memilih perhiasan yang menyerupai daun telinga panjang lengkap dengan hisang kavaat-nya.

Baca juga artikel Baduy, Suku Adat Sunda di Selatan Banten yang Penuh Misteri.

#Suku Dayak #Telinga #Tradisi Unik
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Jangan Diabaikan! Kerusakan Pendengaran Akibat Suara Keras Sound Horeg Bisa Jadi Permanen, Begini Pencegahannya
Tanda-tanda jangka panjang paparan suara keras yang berkelanjutan meliputi telinga berdenging dalam waktu lama dan kesulitan memahami percakapan di lingkungan bising
Angga Yudha Pratama - Jumat, 25 Juli 2025
Jangan Diabaikan! Kerusakan Pendengaran Akibat Suara Keras Sound Horeg Bisa Jadi Permanen, Begini Pencegahannya
Lifestyle
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman
Aksi ini digelar setelah pemerintah daerah di Korea menggelar kembali turnamen adu banteng meskipun ada kekhawatiran terkait dengan wabah penyakit kaki dan mulut baru-baru ini.
Dwi Astarini - Jumat, 02 Mei 2025
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Tradisi
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Asal usul tarian pemanggil hujan Gundala-Gundala dari Karo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 06 September 2024
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Tradisi
Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan
Jukung adalah perahu tradisional suku Banjar, digunakan untuk transportasi, perdagangan, dan menangkap ikan di sungai, danau, serta rawa.
Frengky Aruan - Rabu, 14 Agustus 2024
Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan
Tradisi
Menjaga Tradisi dan Alam Kalimantan lewat Tenun
Para perempuan Iban menggabungkan tradisi dan konservasi melalui tenun.
Dwi Astarini - Selasa, 06 Agustus 2024
Menjaga Tradisi dan Alam Kalimantan lewat Tenun
Berita
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Tradisi unik merayakan momen Idul Adha ternyata banyak di Indonesia.
Frengky Aruan - Jumat, 14 Juni 2024
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Lifestyle
Ahli Sebut Bersihkan Telinga Pakai Cotton Bud Berbahaya
Cotton bud merupakan salah satu solusi membersihkan telinga bagi kebanyakan orang.
Frengky Aruan - Sabtu, 27 April 2024
Ahli Sebut Bersihkan Telinga Pakai Cotton Bud Berbahaya
Berita
[HOAKS atau FAKTA]: Suku Dayak Protes Pembangunan IKN
Suku Dayak dikabarkan memprotes pembangunan IKN di Kalimantan. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 26 Maret 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Suku Dayak Protes Pembangunan IKN
Fun
Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Setiap unsur dalam Yu Sheng memiliki simbolisme tersendiri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 08 Februari 2024
Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Bagikan