Ahli Sebut Bersihkan Telinga Pakai Cotton Bud Berbahaya

Frengky AruanFrengky Aruan - Sabtu, 27 April 2024
Ahli Sebut Bersihkan Telinga Pakai Cotton Bud Berbahaya

Cotton bud. (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com – Cotton bud merupakan salah satu solusi membersihkan telinga bagi kebanyakan orang. Padahal, menurut Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Nadia Alaydrus, kebiasaan menggunakan cotton bud bisa menimbulkan masalah lain yang berbahaya untuk telinga. Kok bisa?

Karena cotton bud yang digunakan justru akan membuat kotoran di dalam telinga menjadi semakin terdorong sehingga menyebabkan penumpukan di dalam telinga.

Baca juga:

Pengguna Vape Ganja Dua Kali Lebih Mudah Terserang Mengi

Pernyataan dr Nadia pun didukung oleh salah satu penelitian tentang kelainan dermatologi. Penelitian itu menyebut bahwa ada hubungannya antara penggunaan cotton bud dengan masalah kesehatan telinga.

“Ini nih ada suatu penelitian berjudul Association of Dermatological Conditions of External Ear with the Use of Cotton Buds yang menyatakan pada 67 case dan 83 kontrol penelitian dimana 58 dari 67 case-nya adalah penggunaan cotton bud,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikToknya @nadialaydrus, Sabtu (27/4).

Dalam penelitian itu juga menyebutkan bahwa beberapa komplikasi yang bisa terjadi ketika menggunakan cotton bud yaitu ada wax impaction, ear plain, otitis external, bahkan perdarahan.

Dokter Nadia mengatakan kotoran telinga atau serumen telinga sebenarnya adalah pelindung telinga agar terhindar dari kotoran luar seperti debu, virus, dan bakteri, sehingga kondisi seperti ini sekalipun tidak dibersihkan maka tidak menjadi masalah. Sebab kotoran telinga bisa keluar dengan sendirinya ketika ada gerakan seperti mengunyah, menguap, atau berbicara.

Baca juga:

Acanthosis Nigricans, Leher Hitam Tanda Diabetes

Nah tapi ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan serumen itu menjadi mengeras dan susah untuk dikeluarkan yang kadang bisa menyebabkan gatal, nyeri, menurunnya pendengaran, dan telinga tuh jadi berdenging,” ucap dr Nadia.

Oleh karena itu, dr Nadia menyarankan apabila masyarakat mengalami kejadian serupa ada baiknya memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya agar keluhan bisa ditangani dengan tepat dan cepat. (Chn)

#Kesehatan #Telinga
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan