Toyota Perkenalkan Lunar Cruiser, Mobil Penjelajah Bulan Bertenaga Matahari


Toyota berencana operasikan Lunar Cruiser di bulan pada 2029. (Foto: Toyota)
PARA eksekutif dari Toyota Motor mengumumkan rencana inovatif untuk menggunakan teknologi sel bahan bakar regeneratif dalam menggerakkan penjelajah bulan berawak. Rencana ini meningkatkan kemungkinan untuk memanfaatkan es air di permukaan bulan sebagai potensi sumber energi di masa depan.
Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Fumio Kishida, Jepang semakin mengintensifkan ambisi luar angkasa mereka. Sebagai bagian dari program Artemis NASA, Jepang aktif terlibat dan berencana menempatkan astronot di stasiun ruang angkasa bulan yang dikenal sebagai Gateway pada paruh kedua 2020.
Sejak 2019, Toyota telah bekerja sama dengan badan antariksa Jepang dalam pengembangan penjelajah bulan berawak yang mereka sebut Lunar Cruiser, seperti dilaporkan Geo News.
Baca juga:
Pakai Tenaga Surya, Mobil Ini Bisa Berjalan Tanpa Ngecharge Selama Dua Bulan

Rencananya adalah untuk mendaratkan rover itu di bulan pada tahun 2029. Kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam memajukan eksplorasi ruang angkasa dan menjelajahi potensi misi masa depan yang mengandalkan sumber daya bulan sebagai solusi energi berkelanjutan.
Proyek eksplorasi bulan Toyota, dipimpin oleh Ken Yamashita, bertujuan untuk melakukan penelitian jangka panjang dan stabil di permukaan bulan dengan memastikan peralatan dapat berfungsi dalam jangka waktu lama.
Menurut materi presentasi yang dirilis pada hari Jumat, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berkomitmen untuk menyediakan penjelajah bulan untuk program Artemis NASA, dengan tanggal peluncuran yang ditargetkan pada tahun 2029.
Penjelajah ini akan menggunakan teknologi sel bahan bakar yang mirip dengan kendaraan listrik tetapi menggunakan tumpukan bahan bakar yang memisahkan hidrogen melalui katalis untuk menghasilkan listrik.
Baca juga:
Mengintip Spesifikasi Canoo, Mobil Listrik untuk Transportasi NASA
Toyota berencana menggunakan energi matahari dan air untuk menghasilkan hidrogen dan oksigen melalui elektrolisis pada siang hari, dan sel bahan bakar akan memanfaatkan energi yang tersimpan ini untuk menyediakan listrik selama malam bulan yang berlangsung selama sekitar 14 hari Bumi.
Teknologi inovatif ini memungkinkan penjelajah bulan untuk beroperasi lebih lama bahkan dalam kondisi gelap dan sangat dingin. Toyota berambisi untuk mengamankan pesanan penjelajah bulan berawak pada musim gugur tahun berikutnya.
Kendaraan ini dirancang untuk menampung dua astronot hingga 42 hari per misi dan dapat beroperasi selama sepuluh tahun yang mengesankan. Inisiatif ini merupakan kemajuan besar dalam eksplorasi ruang angkasa dan menunjukkan potensi solusi energi berkelanjutan di luar Bumi. (waf)
Baca juga:
Ini Mobil yang akan Digunakan Astronot NASA untuk Misi Artemis II
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
