Tolak Hentikan KRL, Pemerintah Lebih Utamakan Kepentingan Bisnis Ketimbang Kesehatan


Foto ilustrasi aktivitas penumpang di Stasiun Jakarta Kota (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.Com - Pengamat transportasi Edison Siahaan menilai, keputusan Kemenhub tidak memberhentikan sementara kegiatan operasional KRL Jabodetabek saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak tepat.
Edison menyebut, selama jalur transportasi publik dari wilayah penyangga Jakarta dibiarkan berjalan, maka kemungkinan penyebaran virus corona dari dan ke Jakarta akan terus terjadi.
Baca Juga:
Ia menyebut, lembaga yang kini dipimpin Luhut Binsar Panjaitan itu jangan hanya berorientasi kepentingan bisnis saja.
"Sebaiknya Kemenhub menjauhkan pikiran dari kepentingan bisnis," kata Edison kepada merahputih.com di Jakarta, Minggu (19/4).
"Sedangkan alasan untuk melayani aktivitas masyarakat yang terkecuali PSBB,tidak sebanding dengan upaya pencegahan penyebaran dan penularan virus corona yang potensi mengancam masyarakat luas," tambah dia.

Ketua Indonesia Traffic Watch ini menambahkan, Kemenhub harusnya memutuskan dengan berdasarkan kepentingan yang lebih urgent. Yaitu memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19. Dimana penyebaran dan penularan itu oleh manusia dengan manusia.
"Sehingga PSBB adalah upaya efektif untuk melakukan pencegahan penularan dan penyebaran covid-19," jelas Edison.
Sementara salah satu transportasi massal warga di Jabodetabek yang daya angkutnya besar adalah KRL. Sehingga potensi untuk menjadi arena penyebaran dan penularan covid-19.
Maka perlu kebijakan yang berorientasi demi kemanusiaan untuk menyelamatkan warga dari teror wabah virus corona.
"Diantaranya menghentikan kegiatan yang potensi menjangkitkan penyebaran dan penularan," terang Edison.
Edison mendesak agar Kemenhub lebih baik menghentikan operasional KRL Jabodetabek tiga atau empat hari kedepan.
Kemudian membuat kebijakan apakah tetap dihentikan atau hanya pembatasan, setelah melakukan evaluasi terhadap dampak yang ditimbulkan.
"Penghentian operasi KRL Jabodetabek selain memaksimalkan pelaksanaan PSBB, juga bermanfaat pada keselamatan jiwa masyarakat karena memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona," pungkas Edison.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan KRL Commuter Line akan tetap beroperasi normal kendati wilayah Jabodetabek telah melaksanakan Pembatasan Sosial Berkala Besar mulai Sabtu (18/4).
Jam operasional KRL pukul 06.00-18.00 WIB dengan keberangkatan kereta-kereta pertama dari wilayah penyangga Jakarta pukul 05:00 WIB.
Baca Juga:
Langkah Pemerintah Tolak Permintaan Kepala Daerah Hentikan KRL Dinilai Tepat
"PT KCI sebagai operator KRL Commuter Line akan melakukan pembatasan sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai aturan PSBB dan semakin diperketat dengan dukungan berbagai pihak," tulis manajemen KCI.
Adapun pembatasan tersebut antara lain dengan membatasi jumlah penumpang untuk menjaga jarak, membatasi jam operasional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mengawasi pelaksanaan physical distancing.
Kelanjutan operasional KRL ini sesuai dengan Siaran Pers No. 21/SP/DJKA/IV/2020 dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian.(Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Anung Tegaskan Layanan Transportasi Umum di Jakarta Pulih Total, Tarif Transjakarta dan MRT Gratis Hingga 7 September 2025

Pasca-Demo, TransJakarta Berlakukan Tarif Rp 1 Hingga 7 September

Kota Ankara Turkiye Tertarik Belajar soal Transportasi Publik dari Jakarta

Dengerin Nih! MRT Jakarta Bikin Glodok-Kota Tua Kayak Luar Negeri, Enggak Perlu Bikin Paspor

MRT Jakarta Menuju Era Baru, Proyek Lebak Bulus-Serpong Jadi Pertaruhan Besar

DPR RI Ambil Sikap Tegas! Minta Pemerintah Rombak Total Sistem Transportasi yang Gagal

Gibran Minta Seluruh Indonesia Wajib Tiru Kebijakan Kontroversial Jakarta

Pramono Sebut Peningkatan Transportasi dan Ruang Publik Jakarta Memukau Dunia Internasional

MRT Jakarta Fase 2A Bikin Blok M Makin 'Hidup' dan Jadi Penghubung Utama Sistem Transportasi Kota

Gubernur Jakarta Bakal Sanksi Tegas ASN yang Masih Naik Kendaraan Pribadi Hari Rabu
