Benang Layangan Tersangkut di Jaringan Atas Rel Bahayakan KRL Tanah Abang-Tigaraksa
Jaringan Listrik kereta api.(foto: Merahputih.com/Kanu)
MERAHPUTIH.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta memperingatkan masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur maupun lintasan kereta api, khususnya di lintas pelayanan KRL (kereta rel listrik). Aktivitas tersebut sangat berbahaya karena berpotensi mengganggu keselamatan perjalanan kereta dan membahayakan keselamatan jiwa.
Buktinya, Rabu (22/10), petugas Stasiun Kebayoran melaporkan adanya layang-layang tersangkut di pantograph atau alat penyambung listrik bagian atas pada KA 1660A relasi Tanah Abang-Tigaraksa.
Kejadian terjadi di emplasemen Stasiun Kebayoran. Petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) melihat benang layang-layang menempel di pantograph kereta keempat dari depan.
Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menyampaikan kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi dan dapat menimbulkan risiko besar. Benang layang-layang yang mengenai listrik aliran atas (LAA) dapat menyebabkan korsleting, gangguan arus listrik, hingga berpotensi merusak sistem kelistrikan kereta.
Baca juga:
36 Kasus Pelecehan Seksual di Kereta Mayoritas Terjadi di KRL, KAI Ancam Blacklist Pelaku Nakal
“Selain itu, aktivitas bermain layangan di sekitar jalur KA juga berisiko tinggi terhadap keselamatan masyarakat sendiri,” jelas Ixfan di Jakarta, Rabu (22/10).
KAI Daop 1 Jakarta mengingatkan jaringan listrik aliran atas (LAA) KRL bertegangan sangat tinggi, mencapai 1.500 Volt DC, sehingga sangat berbahaya jika tersentuh langsung atau terhubung dengan benda konduktor seperti benang logam atau basah.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak bermain layangan, melempar benda, atau melakukan aktivitas apa pun di sekitar jalur kereta. Keselamatan perjalanan KA dan masyarakat ialah prioritas utama,” tegas Ixfan.
KAI juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan keandalan perjalanan KRL dengan melapor kepada petugas stasiun jika melihat aktivitas bermain layangan di sekitar jalur rel atau adanya benda yang tersangkut di jaringan listrik atas.
“Sebab jika aktivitas ini dibiarkan, perjalanan kereta dalam bahaya dan bisa mengancam keselamatan penumpang,” tutup Ixfan.(knu)
Baca juga:
Ojol Tewas Tertabrak KRL di Kedoya, Motor Listrik Ringsek Terpental 500 Meter
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Inspeksi Jalur Kereta Api di Pulau Jawa Jelang Nataru 2026, KAI dan KNKT Temukan Sejumlah Titik Rawan Longsor
Infrastruktur Mulai Pulih setelah Bencana Alam, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Beroperasi Kembali
Daop 6 Yogyakarta Buka Layanan Program Motor Gratis di Nataru
Catat, Cara Mudik Gratis Naik Kereta Api untuk Nataru 2026
Kereta Petani dan Pedagang Resmi Beroperasi, Tarif Rp 3.000
Banjir Sumatra, PT KAI Lakukan Percepatan Jalur Terdampak demi Utamakan Keselamatan Penumpang
Jalur Kereta Api Terdampak Banjir Sumatra, PT KAI Percepat Perbaikan
KAI Ungkap 20 Persen Tiket Nataru Sudah Terjual, 35 Trainset Baru Siap Layani Penumpang
Penumpang KAI Saat Nataru Dapat Merasakan 35 Trainset Teranyar