TNI Klarifikasi Video Anggota Bais Provokasi Massa di Masjid Petamburan


Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/re1)
MerahPutih.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengklarifikasi informasi viral yang menyatakan adanya anggota TNI yang melakukan provokasi kebencian terhadap Polri. Sisriadi menyatakan, informasi itu hoaks dan ditujukan untuk melemahkan soliditas TNI Polri.
Setelah ditelusuri, video berdurasi 99 detik itu diambil oleh seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, Jakarta Barat, pada Rabu (22/5) pukul 11:45 WIB. Video diambil pada saat kerusuhan terjadi.

Personel yang berpakaian loreng di video tersebut adalah anggota Yonif 315 yang memberikan bantuan Kodam Jaya.
BACA JUGA: Polisi Beberkan Informasi Intelijen Soal Anak Panah Beracun Saat Rusuh 21-22 Mei
Menurut Sisriadi, berdasarkan informasi masyarakat sekitar masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan. Selain itu, data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD.
Ia menjelaskan, penyebutan nama ditambah pangkat dan korps, yaitu Serma Inf Aris, adalah data palsu. Menurutnya, bintara TNI AD tidak memiliki korps. Di informasi itu juga disebutkan, yang bersangkutan merupakan lulusan Sekolah Calon Bintara (Secaba) tahun 2005.
"Itu adalah data palsu. Yang benar, lulusan secaba tahun 2005 baru akan berpangkat Serma paling cepat pada 1 April 2021. Berdasarkan daftar nominatif personel Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris," terangnya kepads wartawan di Jakarta, Jumat (24/5).
Sisriadi mengatakan konten video tersebut mengandung hoaks dan menyudutkan peran TNI.
Informasi yang disebar bersama video tersebut merupakan berita bohong. Dalam video viral tersebut disebut sang provokator bernama Serma Aris yang merupakan anggota dari Yonif 315.
"Informasi dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat orang yang tidak tahu tentang TNI AD," kata Sisriadi.

BACA JUGA: Pengamat Beberkan Alasan Mengapa Prabowo-Sandi Sangat Sulit Terima Kekalahan
"Kesimpulannya informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari youtubeadalah hoaks untuk mendiskreditkan TNI dan melemahkan soliditas TNI-Polri," kata Sisriadi.
Sisriadi menegaskan TNI tetap berkomitmen untuk membantu Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2019. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar

Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi

Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif

Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor

KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025

KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama

295 Anak Jadi Tersangka Kerusuhan di Jakarta, Diduga Disuruh Senior hingga Terprovokasi Media Sosial

Hampir 1000 Orang Termasuk Anak-Anak Jadi Tersangka Demo Rusuh di Akhir Agustus, Aktor Intelektual Masih Dicari

Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
