Polisi Beberkan Informasi Intelijen Soal Anak Panah Beracun Saat Rusuh 21-22 Mei
Kapolres Jakarta Barat Hengki Haryadi (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Polisi menemukan busur anak panah yang diduga beracun. Barang ini digunakan pelaku dalam aksi kerusuhan beberapa hari lalu.
Polisi menduga, anak panah yang disita dari lokasi penyerangan komplek Brimob, Petamburan, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat yang digunakan untuk menyerang anggota polisi memiliki kandungan racun yang berbahaya.
"Informasi dari intelijen kalau anak panah ini beracun. Ini akan kami teliti di Puslabfor," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (24/5).
BACA JUGA: Kisah Kapospol Sabang Dikejar Massa 22 Mei Saat Kantornya Dibombardir Molotov
Selain itu, Hengki mengatakan, barang bukti lainnya yang telah disita adalah bom molotov. Bom molotov ini juga memili zat yang dapat membakar lebih lama.
Menurut Hengki, penyerangan Asrama Brimob, Petamburan sangatlah sistematis dan terencana. Pasalnya, barang bukti berupa anak panah, bambu runcing, batu, senjata tajam yang ditemukan oleh petugas disepanjang gang yang ada di Peramburan.
"Penyerangan ini sudah direncanakan ada bambu runcing, clurit dan batu kami temukan di gang yang ada di Petamburan," ungkap mantan Kasatreskrim Polres Jakarta Barat ini.
Hengki mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan 183 orang sebagai tersangka yang melakukan penyerangan terhadap Asrama Brimob, Petamburan. Mereka berhasal dari Sumatra, Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
“Sampai hari ini kami mengamakan sebanyak 183 tersangka dan sudah kami lakukan pemeriksaan secara intensip,” jelas dia.
Hengki mengaku, pihaknya masih memburu otak penyandang dana dalam aksi tersebut. “Masih kami kembangkan,” tutupnya.
BACA JUGA: Pengamat Politik Desak Prabowo Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan 22 Mei
Seperti diketahui bentrokan antara massa dan anggota polisi berlangsung pada Selasa (21/5) hingga Rabu (22/5) malam menyebabkan sejumlah mobil polisi yang terparkir didepan pintu masuk Asrama Brimob, Petamburan, hangus terbakar.
Polisi menduga kuat kalau penyerangan memang direncanakan setelah ditemukan uang Rp 20 juta yang digunakan untuk operasional dan sejumlah amplop berisi uang yang telah tertulis nama si penerima. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
'Agustus Kelabu' dan 'Black September’ bikin Polisi dalam Tekanan, Kapolri Sampai Minta ‘Bantuan’ Senior Polri
DPR Dorong Pembentukan TGPF Ungkap Misteri Kasus Kerangka Farhan dan Reno di Kwitang
Identitas 2 Kerangka Manusia di Kwitang Akhirnya Terungkap, Diduga Hilang saat Kerusuhan
Penyelidikan Penemuan 2 Kerangka Manusia Misterius di Kwitang Diambil Alih Polda Metro, Disebut Segera Terungkap
2 Kerangka Manusia Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar saat Kerusuhan
Usman Hamid Desak Bentuk TGPF Independen Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus
Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup