Kesehatan Mental

Tiru Kebiasaan Orang Bahagia

annehsannehs - Rabu, 22 Desember 2021
Tiru Kebiasaan Orang Bahagia

Apa sih arti kebahagiaan menurutmu? (Foto: CNN)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TERKADANG, kita menentukan sebuah situasi atau pencapaian yang menurut kita akan membuat kita merasa bahagia. Entah itu promosi pekerjaan, jumlah uang tertentu, atau menikah, kita akan berpikir "Jika aku kaya/sudah menikah/memiliki rumah, maka aku akan merasa bahagia."

Meskipun beberapa pencapaian di atas bisa membuatmu merasa senang dan lega, tetapi laman Forbes menyatakan sebuah penelitian menyimpulkan bahwa kebahagiaan yang kamu peroleh atas suatu pencapaian tidak akan berlangsung lama.

Sebuah studi dari Northwestern University menilai tingkat kebahagiaan dari orang biasa dan membandingkannya terhadap orang-orang yang telah memenangkan hadiah lotre yang besar. Para peneliti pun dibuat terkejut dengan hasil penelitiannya. Ternyata, orang biasa dan pemenang lotre memiliki peringkat kebahagiaan yang identik secara praktis.

Apakah uang bisa membeli kebahagiaan? (Foto pixabay/QuinceCreative)
Apakah uang bisa membeli kebahagiaan? (Foto Pixabay/QuinceCreative)

Pandangan bahwa peristiwa atau pencapaian besar dalam hidup bisa menentukan kebahagiaan atau kesedihan sering kali disebut sebagai impact bias. Dikutip dari sebuah jurnal yang dipublikasikan di National Library of Medicine pada 2018, impact bias atau bias dampak adalah ketika orang cenderung melebih-lebihkan intensitas dan durasi pengaruh.

Baca Juga:

Cara Mengkritik Bisnis Teman Tanpa Membuatnya Baper

Maka dari itu, kebahagiaan sering diartikan sebagai sesuatu yang sintetis. Artinya, kebahagiaan bisa kamu ciptakan sendiri melalui kebiasaan. Salah satu kebiasaan orang yang bahagia adalah mereka yang memiliki cara berpikir yang terus berkembang.

Mereka yang memiliki fixed mindset akan merasa bahwa "aku adalah aku, ini adalah diriku" dan cenderung tidak mau berubah. Hal ini bisa menimbulkan masalah karena semua yang bertentangan dengan mindset mereka akan menjadi masalah baru lagi yang akan menghambat proses penyelesaian masalah utama.

Dengan mindset yang mau berkembang, maka ada kepercayaan bahwa segala sesuatu bisa diselesaikan dengan usaha. Maka dari itu, kamu bisa lebih bahagia karena kamu lebih fleksibel dan akan merasa lebih mudah dalam menyelesaikan masalah.

Baca juga:

"Pagi Kerja, Malam Party" Starter Pack

Membantu orang lain juga bisa membuat diri sendiri dan orang lain bahagia. Membantu orang lain mampu menciptakan gelombang oksitosin, serotonin, dan dopamin yang bisa membuatmu merasa lebih baik. Menurut studi yang dilakukan di Harvard, orang yang suka memberikan dukungan sosial menjadi orang yang paling mungkin tetap merasa bahagia selama masa stres yang tinggi.

Jangan suka membanding-bandingkan kehidupanmu dengan orang lain. (Foto pixabay/3938030)
Jangan suka menghakimi orang lain karena itu membuatmu tidak bahagia. (Foto pixabay/3938030)

Tidak hanya itu, orang-orang yang bahagia cenderung menghindari gosip, obrolan ringan, dan jarang menghakimi orang lain. Sebaliknya, mereka lebih menyukai deep conversation yang bisa membawa mereka pada interaksi yang bermakna. Mereka memahami bahwa koneksi emosional yang mendalam bisa menjadi cara yang menarik untuk belajar mengerti keadaan orang lain dan menambah wawasan.

Dari beberapa kebiasaan di atas, mana yang sudah kamu lakukan? (shn)

Baca juga:

4 Hal ini Bikin Kantong Milenial dan Gen Z Jebol!

#Kesehatan Mental #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan