Tips untuk Bantu Jaga Kesehatan Mental dari Rumah selama Pandemi


Kesehatan mental tetap harus diperhatikan meski beraktivitas dari rumah. (Foto: (Foto: Pixabay/totalshape)
INFORMASI seputar COVID-19 dan dampak besar yang disebabkannya, tentu membuat kita merasa tidak nyaman. Masa-masa sulit yang kita rasakan selama hampir setahun ini juga berpotensi untuk mempengaruhi kesehatan mental kita. Terlebih saat kita harus mengurangi mobilitas dan berkegiatan dari rumah.
Psikolog Sundari Indah membagikan sejumlah tips untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan mental dari rumah selama pandemi COVID-19, seperti dilansir laman ANTARA. Dalam acara yang digelar daring Selasa (8/2), Indah mengatakan kegiatan-kegiatan positif seperti menjalani hobi dapat membantu menjaga kesehatan mental di tengah kondisi pandemi yang berkepanjangan.
Baca juga:

"Jangan lupa juga bahwa kita punya hobi. Ternyata membeli alat-alat kesenian atau barang-barang yang sifatnya sesuai dengan hobi kita itu bisa membantu proses menjaga kesehatan mental kita," kata Indah.
Menurut dia, dengan menjalani hobi yang disukai dapat menimbulkan rasa bahagia dalam diri yang berdampak positif terhadap kesehatan mental.Hobi atau kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan seperti belajar melukis atau membuat kerajinan tangan.
Selain itu, menulis jurnal harian juga dinilai dapat membantu mengurai emosi-emosi negatif dalam diri agar lebih mudah dipahami. "Selain menulis, perbanyak kegiatan membaca buku, contohnya terkait pengembangan diri,” kata dia.
Tips lainnya adalah menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat. Menurut Indah, hal itu bisa membuat seseorang lebih tenang dan tidak merasa sendirian."Bahkan dukungan teman atau keluarga bisa membantu menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi,” ucapnya.
Baca juga:

Lebih lanjut Indah mengatakan, terdapat beberapa tanda peringatan awal yang menunjukkan seseorang harus mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental.
Misalnya, kualitas tidur dan nafsu makan terganggu, produktivitas menurun, hingga keluhan psikosomatis seperti timbul rasa sakit secara fisik tetapi tidak terdapat gejala fisik, yang biasanya disebabkan oleh stres, panik, ataupun cemas.
Untuk itu, kata dia, perlu disediakan waktu untuk istirahat dari rutinitas, termasuk bekerja, dengan melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran bisa kembali segar.
Terakhir, Indah menyarankan untuk melakukan rutinitas olahraga yang menyenangkan, seperti yoga, lari pagi, atau bermain sepatu roda. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
