Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 14 Oktober 2023
Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

Kesehatan mental saat ini menjadi perhatian masyarakat. (Foto: Unsplash/Jeshoots)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PENGERTIAN sehat harus dilihat secara menyeluruh. Tidak sekadar dilihat dari kebugaran fisik saja namun juga dari sisi kesehatan mental. Ditambah lagi pada 10 Oktober yang lalu, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati untuk mendorong peruahan positif bagi tiap individu.

Tahun ini, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengangkat tema Mental health is a universal human right. Untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik, FWD Insurance memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, memiliki self-love dengan menerima dan menghargai diri sendiri, sehingga kamu memperlakukannya dengan baik.

Ketika kamu berada dalam masalah atau butuh saran, cobalah bagikan ceritamu ke orang yang kamu percaya. Dengan begitu, kamu bisa menjadi lebih lega dan kesehatan mental lebih baik. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola makan yang sehat, agar dapat menjaga fungsi otak dan organ lainnya di tubuh yang baik untuk mental.

Baca juga:

Program FWD Berkah Pendidikan untuk Siapkan Masa Depan Anak

Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Kualitas Hidup Lebih Baik
FWD Mind Strength oleh FWD Insurance. (Foto: FWD Insurance)

Kamu juga bisa mengekspresikan emosi lewat seni yang dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seni dari mulai menggambar, melukis, menyanyi, dan menari. Seni merupakan bentuk kegiatan yang mindfulness dan sangat bermanfaat bagi kesehatan mental karena menjadi pelepas stress, meningkatkan rasa percaya diri, pemulihan diri, dan terapi ekspresif.

Sejalan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental, FWD Insurance baru-baru ini meluncurkan sebuah platform solusi kesehatan mental digital pertama bertajuk ‘Program Dukungan FWD Mind Strength’.

Platform ini merupakan bentuk tindak lanjut dari Survei Kesehatan Mental Internasional yang dilakukan FWD Group pada 2022. Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa 65 persen orang di Indonesia percaya kesehatan mental akan menjadi salah satu masalah paling kritis di tahun-tahun mendatang.

Baca juga:

FWD Insurance Hadirkan Teknologi Digital untuk Perluas Inklusi Keuangan

Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Kualitas Hidup Lebih Baik
Masyarakat juga mendapatkan layanan konsultasi dengan ahli di bidang kesehatan mental lewat Mind Guidance Sessions. (Foto: freepik/freepik)


Lewat program ini, masyarakat memiliki kesempatan untuk berbicara dengan ahli di bidang kesehatan mental melalui Mind Guidance Sessions. Selain itu, ada juga pemeriksaan kondisi mental melalui Mind Strength Assesment. Pemriksaan akan dilakukan melalui kuisioner yang tervalidasi secara ilmiah serta dikembangkan oleh Koa Health, penyedia layanan kesehatan mental digital.

Terakhir, ada juga materi-materi yang tersedia di website FWD Insurance seperti video latihan meditasi qigong yang dipandu oleh instruktur bersertifikat Bali Qigong Academy dari Hening Space, Vitayanti Wardoyo. (and)

Baca juga:

FWD Insurance Tawarkan Proteksi untuk Risiko Penyakit Kritis

#Asuransi Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Indonesia
Legislator Minta Kebijakan Co-Payment Ditinjau, Harus Utamakan Keadilan dan Perlindungan Masyarakat
Penerapan co-payment berisiko memberatkan masyarakat. ?
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Legislator Minta Kebijakan Co-Payment Ditinjau, Harus Utamakan Keadilan dan Perlindungan Masyarakat
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan