Tiongkok Tambah Impor 1 Juta Ton CPO Indonesia


Ilustrasi - Pelabuhan di Dumai yang mendukung kegiatan ekspor CPO asal Riau. ANTARA/HO-Humas Pelindo/pri.
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, pada Selasa waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Tiongkok menyampaikan komitmennya untuk menambah impor crude palm oil (CPO) 1 juta ton dari Indonesia. Selain itu, China akan memprioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia.
Baca Juga:
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyambut Tiongkok yang berkomitmen untuk menambah impor CPO sebanyak 1 juta ton dari Indonesia.
"Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi," kata Mendag dikutip dari Antara, Kamis (28/10).
Mendag menyampaikan hal tersebut di Serang, Banten usai menghadiri Pembukaan Pasar Hasil Bumi dan Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Mendag menilai, tambahan pembelian CPO dari Tiongkok sangat penting bagi petani sawit di dalam negeri dan eksportir CPO. Jutaan petani terselamatkan dan makin sejahtera dengan tambahan pembelian ini.
“Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi,” ucap Zulkifli.
Diketahui, Selain berkomitmen menambah impor CPO 1 juta ton, RRT juga berkomitmen untuk mengurai permasalahan logistik ekspor CPO ke Negeri Tirai Bambu itu. Dalam hal ini, Tiongkok akan memberikan tambahan kapal untuk keperluan ekspor tersebut.
Begitu juga dengan komitmen RRT untuk memprioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia. Presiden Jokowi dan Li Keqiang juga membahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.
Baca Juga:
12 Jam Kejagung Gali Keterangan Mantan Mendag Lutfi soal Ekspor CPO
Dengan tambahan impor CPO dari Tiongkok ini, Mendag berharap produsen CPO akan membeli tandan buah segar (TBS) dengan harga yang wajar.
“Dengan permintaan Tiongkok ini, harga TBS diharapkan terus merangkak naik hingga di atas Rp 3.000 per kilogram,” katanya.
Menurut Mendag, pembelian CPO dari Tiongkok ini tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tidak akan terganggu. Dengan stok yang melimpah, harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai HET Rp 14.000 per liter.
“Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh,” jelasnya.
Mendag mengatakan, skema Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) masih tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng ini tetap stabil sehingga harga minyak goreng curah dan kemasan premium di dalam negeri juga akan tetap stabil.
“Skema DMO dan DPO akan kami longgarkan setelah semua produsen minyak goreng dan industri CPO berkomitmen menjamin bahwa baku minyak goreng tetap ada secara berkelanjutan,” tegasnya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Mendag Busan: MBG Bisa Jadi Model Rujukan Makan Bergizi Terukur dan Berkelanjutan

Hakim Djuyamto Cs Segera Diadili Terkait Suap Vonis Bebas Kasus CPO

80.000 Kopdes Diresmikan, Zulhas Sebut ini Wajah Baru Koperasi Indonesia

Peresmian 80.000 Kopdes Merah Putih, Zulhas: Wajah Baru Koperasi Indonesia

Tinjau Koperasi Merah Putih di Klaten, Zulhas: Presiden Prabowo Siap Resmikan 21 Juli 2025

Harga Referensi Minyak Kelapa Sawit Menguat Jadi 877,89/MT Periode Juli, Naik 2,51 Persen

Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar

Tumpukan Uang Tunai Berjumlah Triliunan Rupiah ‘Penuhi’ Ruangan Konferensi Pers Kejaksaan Agung, Hasil Sitaan Dugaan Korupsi CPO
