Jokowi Didesak Cabut Bea Keluar Ekspor CPO

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 26 Juli 2022
Jokowi Didesak Cabut Bea Keluar Ekspor CPO

Ilustrasi - Kawasan perkebunan Batang Serangan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Bea keluar ekspor CPO sebesar USD 288 dinilai membebani petani dan harus dicabut karena menyebabkan harga tandan buah sawit (TBS) tidak bisa naik signifikan.

Harga ekspor CPO saat ini juga menurun jauh dibandingkan sebelum ada pelarangan ekspor CPO oleh pemerintah

Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) Muhammadyah mengatakan, saat ini terjadi penurunan harga CPO disebabkan harga minyak nabati dunia yang turun karena ada kenaikan pasokan.

"Dan setelah pemerintah membuka keran ekspor CPO kembali setelah larangan ekspor dibuka, juga membuat penurunan harga CPO di dunia," kata Muhammadyah dalam keterangannya, Selasa (26/7).

Baca Juga:

Ekspor Kopi Indonesia Naik 37 Persen

Muhammadiyah menyebutkan, Trading Economics mencatat, harga CPO dunia pada perdagangan Selasa (19/7), turun ke MYR 3.858 per ton, setelah sempat menguat ke atas MYR 3.950 pada 18 Juli 2022. Akhir pekan lalu, harga CPO sempat sentuh level terendah setahun ke kisaran MYR 3.500 per ton.

Sementara itu, kata dia, bea keluar ekspor CPO harus dicabut karena membebani harga TBS petani. Di mana saat ini harga CPO di kisaran USD 1.185/metrik ton dan dibebani bea ekspor sebesar USD 288/metrik ton atau bea ekspor CPO dikenakan sebesar 24,4 persen dari harga.

Baca Juga:

Pungutan Ekspor Sawit dan Turunannya Gratis Sampai Akhir Agustus 2022

Ia melanjutkan, importir tidak mau dibebani bea ekspor dan bea keluar ekspor ditanggung eksportir CPO. Dan 24,4 persen bea keluar ekspor CPO dibebankan pada harga TBS petani oleh perusahaan pabrik kelapa sawit.

"Jadi walau levy atau pungutan ekspor CPO yang selama ini untuk mensubsidi oligarki industri biodiesel dan petani sendiri tidak pernah menikmati dan pungutan ekspor CPO sudah 0 persen hingga bulan Agustus tidak memberikan dampak pada kenaikan harga TBS yang signifikan, karena masih dibebani dengan bea keluar ekspor CPO yang sangat tinggi,"ujarnya.

Karena itu, menurut dia, APPKSI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut bea ekspor CPO atau menurunkan menjadi kisaran USD 10 sd USD 50 per metrik ton, agar harga TBS petani bisa meningkat secara signifikan

"Sehingga dengan demikian bisa meningkatkan daya beli petani sawit yang akhir berdampak pada tingkat kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja baru disektor industri sawit dan sektor ekonomi lainnya," pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Rusia dan Ukraina Mulai Bicarakan Pembukaan Ekspor Gandum

#Industri Sawit
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Ada 12 ribu bibit berbagai jenis tanaman. Mulai dari bibit pohon sengon, jati, trembesi, gaharu, durian, mentawai, hingga petai. Untuk sementara waktu, benih yang sudah tumbuh menjadi bibit adalah tanaman petai.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Februari 2025
Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Indonesia
Perusahaan Diminta Beli Fisik Buah Sawit Bersertifikat RSPO Milik Petani Swadaya
Model perdagangan TBS bersertifikat secara fisik yang sedang diuji coba oleh Cargill, adalah model perdagangan ideal
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Februari 2024
Perusahaan Diminta Beli Fisik Buah Sawit Bersertifikat RSPO Milik Petani Swadaya
Indonesia
46.767 Hektar Perkebunan Sawit Rakyat Terserang Penyakit Pangkal Busuk Batang
Banyak upaya untuk melakukan mitigasi ganoderma seperti sanitasi, deteksi dini dan rekayasa tanaman tahan ganoderma. Namun, hasilnya belum. memuaskan
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 31 Januari 2024
46.767 Hektar Perkebunan Sawit Rakyat Terserang Penyakit Pangkal Busuk Batang
Indonesia
Garuda Rampungkan Uji Terbang Pakai Bahan Bakar Kandungan Inti Kelapa Sawit
Penyelesaian uji terbang dengan penggunaan energi terbarukan ini, merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Oktober 2023
 Garuda Rampungkan Uji Terbang Pakai Bahan Bakar Kandungan Inti Kelapa Sawit
Indonesia
Kemendag Tetapkan Harga Referensi Minyak Sawit Naik 5,86 Persen
Nilai ini meningkat sebesar USD 43,79, atau 5,86 persen, dari periode 1-15 Juli 2023 yang tercatat sebesar USD 747,23/MT.
Mula Akmal - Sabtu, 15 Juli 2023
Kemendag Tetapkan Harga Referensi Minyak Sawit Naik 5,86 Persen
Indonesia
3,3 Juta Ha Lahan Diputihkan, DPD: Perburuk Citra Komoditas Sawit Indonesia
Pemerintah berencana memutihkan 3,3 juta hektare (ha) kebun sawit yang berada di kawasan hutan.
Zulfikar Sy - Senin, 03 Juli 2023
3,3 Juta Ha Lahan Diputihkan, DPD: Perburuk Citra Komoditas Sawit Indonesia
Indonesia
Pengusaha Sawit Tidak Takut Larangan Uni Eropa
"Yang jauh lebih penting bagaimana strategi diplomasi. Contohnya UU Deforestasi, Indonesia melakukan usaha termasuk melalui tim support dan kampanye," kata Joko.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 26 Januari 2023
 Pengusaha Sawit Tidak Takut Larangan Uni Eropa
Indonesia
Harga Referensi CPO Turun untuk Periode 16-30 September
Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode 16-30 September 2022 adalah USD 846,32/MT.
Mula Akmal - Jumat, 16 September 2022
Harga Referensi CPO Turun untuk Periode 16-30 September
Bagikan