Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 Februari 2025
Jaga Hutan Ala Petani Sawit Demi Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Kunjungan ke Hutan Larangan di Ketapang.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Petani sawit swadaya terus didorong untuk menerapkan praktik perkebunan yang baik, salah satunya menghindari deforestasi dan bahkan mempertahankan Kawasan untuk menjadi area konservesi di luar sawit.

Di bawah payung Perkumpulan Petani Mitra Harapan (PPMH) Ketapang di Desa Kalimantan, Kecamatan Manis Mata, petani tidak hanya sekadar bicara tentang nilai ekonomi di setiap tandan sawit.

Petani sawit swadaya punya tekad untuk menanam, merawat hutan yang tersisa, sebagai langkah mitigas perubahan iklim yang kian nyata datang menyapa.

Petani membangun okasi persemaian (nursery) sebagai inisiatif untuk menghijaukan kembali lahan dan hutan yang tandus bermula dari persemaian. Para petani swadaya menyiapkan lahan untuk kepentingan nursery di halaman Sekretariat PPMH Ketapang.

Baca juga:

Sejumlah Poin Penting Pertemuan Bilateral Prabowo dengan Malaysia, Bahas Isu Tenaga Kerja dan Kelapa Sawit di Twin Tower Petronas

Ada 12 ribu bibit berbagai jenis tanaman. Mulai dari bibit pohon sengon, jati, trembesi, gaharu, durian, mentawai, hingga petai. Untuk sementara waktu, benih yang sudah tumbuh menjadi bibit adalah tanaman petai.

Bibit tersebut di sejumlah lokasi yang memerlukan rehabilitasi dan penghijauan. Penanaman tidak hanya akan dilakukan di kawasan hutan, tetapi juga di pekarangan rumah warga, fasilitas pendidikan, dan sepanjang jalan desa untuk meningkatkan tutupan hijau dan memperbaiki kualitas udara.

Bagi petani, dengan menjaga hutan dan melakukan penghijauan, mereka telah berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim, menjaga keberlanjutan sumber daya alam, serta menjadi contoh bagi petani lain dalam menyeimbangkan ekonomi dan ekologi.

Petani sudah mengelola hutan larangan,. Ada dua hutan larangan di Desa Asam Besar, masing-masing Hutan Larangan Asam Besar dan Hutan Larangan Tamtam. Hutan ini juga menjadi sumber utama kehidupan masyarakat sekitar. Dengan adanya kawasan hijau ini, lebih dari 1.700 kepala keluarga atau sekitar 6.000 jiwa dapat menikmati sumber air bersih.

Group Manajer PPMH Sandi Priatna mengatakan, hutan adalah “supermarket alami” bagi masyarakat, karena menyediakan hasil hutan yang bisa dimanfaatkan tanpa merusak ekosistem.

"Ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang," katanya.

Abraham, salah satu pemilik kawasan di Hutan Larangan Tamtam dengan tegas menyatakan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan keragaman hayati hutan miliknya.

Luas kawasan berhutan yang dikuasai Abraham di Hutan Larangan Tamtam mencapai 21 hektare. “Hutan ini ditinggalkan oleh orang tua untuk anak cucu agar dijaga dengan baik dan jangan dijual. Hutan ini tidak akan saya ubah menjadi lahan sawit,” ujarnya.

Dalam hutan yang telah ia rawat ini, terdapat beragam tanaman buah seperti duku, langsat, durian, dan kemayau. Sementara itu, deretan pohon seperti kapul dan gaharu turut menghiasi kawasan tersebut.

Tidak hanya itu, hutan ini juga menyimpan pohon ipuh yang dikenal sebagai pohon beracun. Menurut cerita, getah pohon ipuh pernah dimanfaatkan untuk melawan penjajah Belanda serta berburu.

Ia mengakui, trantangan terbesar saat ini adalah kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat untuk melestarikan lingkungan.

"Masyarakat cenderung berpikir instan. Segalanya ingin serba cepat. Termasuk mendapat manfaat langsung dari upaya menjaga hutan," katanya. (*)

#Hutan #Industri Sawit #Perkebunan Sawit
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
Slamet menekankan bahwa penyelesaian masalah kerusakan hutan tidak cukup hanya melalui regulasi dan kebijakan teknis semata
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
DPR Serukan 'Taubat Ekologi' ke Menhut Raja Juli Sebagai Refleksi Kerusakan Lingkungan
Indonesia
20 Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan di Dearah Bencana Sumatera Akan Dicabut
Terkait dengan banyaknya gelondongan kayu yang terseret banjir dan longsor di wilayah Sumatera, Menhut menyebut akan melakukan investigasi dan evaluasi terkait kejadian tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
20 Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan di Dearah Bencana Sumatera Akan Dicabut
Indonesia
Begini Data Konsumsi Minyak Sawit di Indonesia Periode 2025
Ekspor minyak sawit Indonesia meningkat 39,85 persen per akhir September 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 Desember 2025
Begini Data Konsumsi Minyak Sawit di Indonesia Periode 2025
Indonesia
DPR Blak-Blakan Soal Lemahnya Pencegahan Longsor dan Banjir, Desak Prabowo Segera 'Sikat Habis' Mafia Penebangan Liar
Negara juga perlu mengembangkan ekonomi berbasis hutan yang berkelanjutan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
DPR Blak-Blakan Soal Lemahnya Pencegahan Longsor dan Banjir, Desak Prabowo Segera 'Sikat Habis' Mafia Penebangan Liar
Indonesia
Gerak Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan Bikin Penerimaan Pajak Tambah Rp 1,75 Triliun
DJP pun masih terus bergerak aktif menagih tunggakan pajak inkrah kepada total 201 wajib pajak dengan bersinergi bersama lintas kementerian/lembaga
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 24 November 2025
Gerak Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan Bikin Penerimaan Pajak Tambah Rp 1,75 Triliun
Indonesia
Presiden Prabowo Gelar Rapat Kabinet di Hambalang, Bahas Penertiban Tambang dan Kawasan Hutan
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat di Hambalang bersama sejumlah pejabat tinggi membahas progres Satgas Penertiban Kawasan Hutan dan penegakan hukum di sektor SDA.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Presiden Prabowo Gelar Rapat Kabinet di Hambalang, Bahas Penertiban Tambang dan Kawasan Hutan
Indonesia
Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong
Operasi itu kelanjutan dari operasi yang telah dilakukan pada 29 Oktober-7 November di TNGHS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Ratusan Lubang Tambang Ilegal Bikin Taman Nasional Halimun Salak Bolong-Bolong
Indonesia
Ribuan Desa Masuk Kawasan Hutan dan Berkonflik, DPR Sebut Dosa Negara
Di Kabupaten Bogor saja masih terdapat 70 desa yang masuk kawasan hutan, dan sebagian mengalami kondisi infrastruktur yang lebih buruk dari Pinogu.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Ribuan Desa Masuk Kawasan Hutan dan Berkonflik, DPR Sebut Dosa Negara
Indonesia
Ratusan Eksportir Sawit Akali Pajak Rp 140 M, Total Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 2 T
282 wajib pajak yang terindikasi mengakali pajak ekspor sawit.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Ratusan Eksportir Sawit Akali Pajak Rp 140 M, Total Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 2 T
Indonesia
282 Eksportir Sawit Akali Pajak Pakai Label POME dan Fatty Matter, Modus Lama Sejak 2021
Hasil investigasi awal Ditjen Pajak mengungkap 282 wajib pajak yang terindikasi mengakali pajak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
 282 Eksportir Sawit Akali Pajak Pakai Label POME dan Fatty Matter, Modus Lama Sejak 2021
Bagikan