Tiongkok Kumpulkan Puluhan Ahli Nuklir
Hualong One, reaktor nuklir generasi ketiga China, yang baru dioperasikan di pesisir Provinsi Fujian. (ANTARA/HO-People's Daily)
MerahPutih.com - Penggunaan energi nuklir terus dilakukan oleh negara-negara besar. Energi ini dimanfaatkan secara meluas di berbagai bidang ekonomi nasional dan memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan masyarakat.
Otoritas Tiongkok dikabarkan mengumpulkan lebih dari 90 orang ahli dan pakar nuklir. Pengumpulan ini disinyalir untuk menggali potensi lebih lanjut pemanfaatan energi atom tersebut.
Baca Juga:
Tiongkok Kerahkan Kapal Selam Nuklir di Dekat Taiwan
Otoritas Energi Atom China (CAEA) menegaskan, teknologi nuklir Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir dimanfaatkan secara meluas di berbagai bidang.
Deputi Direktur CAEA Dong Baotong, teknologi nuklir dapat digunakan untuk berbagai sektor, seperti industri, pertanian, perawatan kesehatan, pelestarian lingkungan, dan keamanan.
"Nuklir sangat berperan penting dalam mendukung transformasi industri. Demikian pula dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujarnya.
Para pakar tersebut memaparkan beberapa keberhasilan teknologi nuklir dalam meningkatkan ekonomi nasional China.
Di bidang perawatan kesehatan, China memanfaatkan nuklir untuk pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19.
Nuklir diklaim dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan medis dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan hasil sterilisasinya lebih baik.
"Nuklir juga bisa digunakan untuk eksplorasi ruang angkasa," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Indonesia Usulkan Pengaturan Kapal Selam Bertenaga Nuklir
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
DPR Minta Bapeten Berada Langsung di Bawah KLH untuk Perkuat Pengawasan Bahan Radioaktif
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan