Tiongkok Garap Roket Baru untuk Terbangkan Astronaut ke Bulan


Roket itu mempunyai tiga booster inti dengan diamater 5 meter. (Foto: wikiimages)
TIONGKOK baru-baru ini dikabarkan tengah mengembangkan roket untuk menerbangkan astronaut untuk mendarat di Bulan. Roket itu dipamerkan pada acara 2020 China Space Conference di Fuzhou, Tiongkok.
Seperti yang dilansir dari laman Space, Roket tersebut dibuat untuk mengirim wahana antariksa seberat 25 ton yang akan menuju injeksi trans-bulan. Massa ketika lepas landas roket itu sekitar 2.200 ton, sekitar tiga kali lipat dari Long March 5, roket terbesar Tiongkok saat ini.
Baca juga:
Hadiah Jalan-Jalan ke Luar Angkasa dari Reality Show

Roket itu mempunyai tiga booster inti dengan diamater 5 meter. Bentuk roket itu mirip dengan beberapa roket buatan perusahaan Amerika, Delta IV Heavy dari United Launch Alliance, serta Falcon Heavy garapan SpaceX.
Roket yang belum diumumkan namanya tersebut didesain oleh China Academy of Launch Vehicle Technology di Beijing. Roket itu nantinya akan berdiri pada ketinggian 87 meter, serta core utamanya akan memiliki tiga tahap pemisahan.
"Dunia melihat gelombang baru eksplorasi Bulan, berawak atau tidak berawak. Proyek kerjasama internasional di penjelajahan Bulan berawak, saling terikat serta mempengaruhi satu sama lain," ucap Zhou Yanfei, Petinggi Program Luar Angkasa Tiongkok.
Baca juga:
Namun, Tiongkok masih belum memberitahukan soal jadwal penerbangan uji coba dan misi pendaratan dengan roket tersebut. Yanfei menjelaskan masih ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan tentang misi berawak ke Bulan.
"Seperti halnya, Kami butuh pesawat luar angkasa, kami memiliki kemampuan untuk sampai ke Bulan dan kembali. Namun kapasitas transportasi roket Long March kami tak bisa memenuhi permintaan ini," ucap Zhou.

Zhou menambahkan saat ini pesawat luar angkasa Shenzhou yang ada di orbit rendah Bumi tak bisa memenuhi kebutuhan untuk mendarat di Bulan. Tiongkok juga membutuhkan lander untuk misi itu.
Kini Tiongkok belum secara resmi menyetujui program untuk mendaratkan astronaut di Bulan. Namun, mereka sudah beberapa kali mengungkap soal keinginannya secara terbuka.
Terlepas dari peluncuran roket ke bulan, Tiongkok terlebih dulu ingin fokus membangun stasiun luar angkasa di orbit rendah bumi. Komponen pertama stasiun luar angkasa itu akan diluncurkan tahun depan. (ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
