Tiga Program Andalan Anies yang Jalan di Tempat Versi Fraksi PDIP DKI
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono (MP/Asropih)
MerahPutih.com - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI menilai banyak program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak berjalan dengan baik dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono dalam Laporan Akhir Tahun Fraksi PDI Perjuangan di Creative Hall, MBLOC Space, Kebayoran Baru, Selasa (21/12).
Baca Juga:
Perusahaan Diminta Tak Terapkan Revisi UMP DKI, Tunggu Putusan PTUN
Menurut Gembong ada tiga program andalan Anies yang sampai sekarang ini tidak berjalan baik, yakni program normalisasi sungai, Rumah DP Nol Rupiah, dan program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE).
"Tiga hal itu realisasinya tahun ini tetap jalan di tempat,” Ujar Gembong.
Hingga akhir tahun 2021, Pemprov DKI tidak melakukan normalisasi atau pun naturalisasi sungai sama sekali, padahal program ini berdampak besar terhadap penanggulangan banjir Ibu kota.
Baca Juga:
Pengamat Sebut Revisi UMP DKI Cara Anies Raih Simpati Kaum Buruh
Justru program sumur resapan yang menelan anggaran hingga Rp 411 miliar pada tahun 2021, pembangunannya tidak memperhatikan aspek teknis sehingga menghancurkan fasilitas umum di lokasi tersebut.
Kemudian, terkait dengan Rumah DP 0 Rupiah, hingga tahun ini yang terealisasi hanya sebanyak 967 unit saja, ini hanya mencakup 0,3 persen dari total target di RPJMD.
Bahkan untuk program OK OCE yang diklaim berhasil oleh Gubernur Anies, ternyata 281.812 UMKM yang diklaim berhasil dicetak tersebut adalah mereka yang sekedar mendaftar di website Jakpreuner.
"Dari total jumlah tersebut, baru sekitar 6.000 UMKM yang berhasil mendapatkan akses permodalan," cetusnya.
Baca Juga:
DKJ Layangkan Mosi Tidak Percaya kepada Kadisbud DKI Jakarta
Selain ketiga program tersebut, masih banyak program-program prioritas lainnya yang tidak dijalankan seperti Pembangunan LRT, Rehabilitasi Total bangunan Sekolah
“Kami rasa, tahun 2021 ini Bapak Gubernur kehilangan fokus untuk mengejar pekerjaan rumah yang sudah kami sampaikan di tahun lalu, dan memilih untuk fokus terhadap hal-hal yang tidak substansial seperti Formula E,” pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci