Tetap Sehat dan Nyaman Beraktivitas di Tengah Varian Omicron


Tetap nyaman beraktivitas di masa pandemi (Sumber: Pexels/Ivan Samkov)
PANDEMI yang sudah berlangsung selama dua tahun belakangan belum juga reda. Alih-alih menunjukkan penurunan, varian virus COVID-19 terus bermutasi. Mulai dari varian alpha, delta hingga yang terbaru varian Omicron. Varian terbaru yakni Omicron merupakan mutasi terbaru dari COVID-19 yang perlu diwaspadai karena tingkat penularannya tinggi dan sedang menjadi perhatian masyarakat.
Walaupun saat ini telah kembali diberlakukan pembatasan aktivitas di beberapa sektor, namun secara umum aktifitas kegiatan dalam masyarakat masih terus berjalan. Mulai dari work from office hingga Pembelajaran Tatap Muka di institusi Pendidikan masih berjalan sesuai dengan kebijakan dan ketentuan pemerintah. Tak dapat disangkal, hal ini menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi para orangtua meskipun banyak warga yang telah divaksin.
BACA JUGA:
Kekurangan Vitamin D Membuat Kondisi Pasien Covid-19 Lebih Parah
Pada dasarnya, tubuh manusia memiliki sistem imun untuk melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Di dalam tubuh sendiri, kita memiliki sistem kekebalan (imun) tubuh yang berfokus pada zat asing tertentu. Zat yang dinamakan B-Cell dan T-Cell tersebut fungsinya adalah memproduksi antibodi.
“Sistem kekebalan tubuh terhadap organisme berbahaya seperti bakteri dan virus, dikawal oleh sel yang disebut B-Cell dan T-Cell. B-Cell berfungsi sangat penting sebagai garda penting memerangi patogen berbahaya yang akan masuk ke dalam tubuh, termasuk virus. Kemudian, T-Cell melakukan fungsinya sebagai sel yang memerangi sumber penyakit dalam jangka waktu yang lebih lama. T-Cell akan lebih lama mengingat dan mengenali patogen berbahaya. Namun keduanya sangat penting dalam pertahanan kekebalan tubuh kita,” urai Dr. Prasna Pramita SpPD, K-AI, MARS, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dalam pers virtual Nyaman Beraktivitas di tengah Varian Omicron, Rabu (16/2).
Baca juga:
Seorang Pria Positif COVID-19 Selama 14 Bulan, Kok Bisa?
Prasna mengatakan cara utama untuk melindungi diri dari penyakit adalah dengan memiliki daya tahan tubuh atau sistem imunitas yang kuat. Daya tahan tubuh atau sistem imunitas merupakan garda pertahanan pertama dari berbagai virus yang menyerang tubuh. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti mengkonsumsi nutrisi seimbang.
"Apabila asupan nutrisi kurang seimbang dalam mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh, mengonsumsi suplemen yang tepat bisa menjadi solusi dalam menjaga kondisi tubuh kita, dan juga sel-sel yang berperan menjaganya. Dari beberapa penelitian, Vitamin E berperan penting dalam mengoptimalkan kondisi B-Cell dan T-Cell,” tambah Prasna.

Tubuh membutuhkan asupan suplemen salah satunya Vitamin E untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh memerangi bakteri dan virus yang datang. Selain itu Vitamin E juga membantu melebarkan saluran vena darah yang dapat menghindari risiko pengentalan serta dibutuhkan sel tubuh untuk berinteraksi satu sama lain dalam menjalankan fungsinya.
Baca juga:
Penelitian: Kekurangan Vitamin D Membuat Kondisi Pasien COVID-19 Lebih Parah

Antioksidan yang ada di vitamin E tidak hanya baik untuk jaga daya tahan tubuh di masa pandemi tetapi menjaga kesehatan kulit. Perempuan usia 25 tahun hingga 30 tahun rawan mengalami masalah kulit seperti kulit kering karena terpapar AC atau tingkat stres tinggi. Untuk itu vitamin E juga bisa dimanfaatkan untuk meminimalisir kulit kering.
"Vitamin E dengan dosis 100 IU dianjurkan untuk dikonsumsi kelompok usia di bawah 25 tahun, dosis 300 IU untuk usia 25 tahun ke atas, dan/atau yang memiliki gaya hidup sangat aktif dan banyak melakukan kegiatan di luar ruangan. Untuk yang punya masalah kulit kering karena terkena AC atau tingkat stres tinggi juga bisa konsumsi vitamin E dengan dosis 300 IU," urai brand Manager Natur-E, Widya Wulandari.

Sementara untuk perempuan usia 35 tahun ke atas, penting untuk mengonsumsi vitamin E komplek yang mengandung vitamin E 100 IU, likopen 1,8 mg, dan astaxanthin 2 mg yang diperuntukkan untuk menghalau penuaan dini.
"Walaupun penuaan adalah proses alami, kita bisa memperlambatnya dengan konsumsi vitamin E secara rutin. Jangan khawatir," tukas Widya. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
