Tes Nutrigenetik Membantu Pekerja Optimalkan Produktivitas


Ada hubungan erat antara pola makan dan produktivitas di tempat kerja. (Foto: Freepik/Creativeart)
BEBERAPA produk kecantikan diciptakan dengan ragam inovasi terbaru yang sudah tentu membantu dan mempermudah rutinitasmu. Sebab, tampil cantik dan menarik merupakan dambaan dan impian bagi setiap perempuan.
Nutrisi yang baik penting untuk mengoptimalkan produktivitas, terutama di tempat kerja. Memberi tubuh dan otak asupan yang tepat berarti ikut mendukung fungsi mereka untuk optimalisasi tersebut.
Dr. Putri Sakti, SpGK menjelaskan bahwa otak hanya menyumbang dua persen dari berat tubuh kita, tapi otak kita mengonsumsi sekira 20% kalori harian kita.
Agar berfungsi secara optimal, otak kita membutuhkan pasokan glukosa dan lemak secara terus-menerus. Asupan glukosa dan lemak ini berperan penting untuk kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.
Baca juga:

Ada hubungan erat antara pola makan dan produktivitas di tempat kerja. Demikian diungkap oleh Putri dalam Health Talk bertema Memilih Diet untuk Si Super Sibuk (1/8) yang digela oleh L'Oreal Indonesia dan NalaGenetics
Karyawan yang menjaga pola makan sehat sepanjang hari cenderung memiliki kinerja 25% lebih tinggi dibanding pekerja lain. Selain itu, karyawan yang menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara teratur punya catatan absen kerja 27% lebih sedikit daripada pekerja lain.
Terdorong fakta ini, produk kecantikan L'Oreal Indonesia menaruh komitmen untuk kesejahteraan karyawannya. L'Oreal Indonesia berkolaborasi dengan NalaGenetics, startup bio teknologi yang berfokus pada pemeriksaan genetika, untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang nutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan.
Kombinasi yang tepat antara makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrien (vitamin, mineral, dan fitokimia/fitonutrien) menjaga tubuh tetap sehat. Karbohidrat memberikan energi dan mendukung kesehatan pencernaan serta sistem kekebalan tubuh.
Protein mengatur proses seluler, mendukung fungsi mekanis dan struktural tubuh, serta memberikan energi. Sedangkan lemak memiliki fungsi untuk mendukung fungsi dan struktur sel, mengatur suhu tubuh, dan menyimpan energi dalam tubuh.
Untuk mendapatkan kombinasi yang tepat antara karbohidrat, protein, dan lemak, saat ini ada inovasi tes nutrigenetik yang dapat membantu pekerja mencari tahu cara tubuh berinteraksi dengan masing-masing makronutrien. Juga mengetahui kadar makronutrien yang tepat untuk tubuh mereka.
Baca juga:

Secara singkat, nutrigenetika berkaitan dengan cara kerja DNA dalam tubuh kita mempengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap makanan. Sedangkan nutrigenomika berkaitan dengan bagaimana makanan yang kita konsumsi mempengaruhi perilaku DNA dalam tubuh kita.
Tes DNA sendiri merupakan salah satu pilar penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan layanan kesehatan.
Peningkatan kualitas hidup oleh tes genetik juga didukung oleh pemenang Putri Indonesia DKI Jakarta Favorit 2023 Salma Suka Kyana, yang mengambil tes NutriReady™ dari NalaGenetics pada Juli lalu. Salma menyatakan tes NutriReady™ telah membantu dirinya mengenal tubuhnya lebih dalam, termasuk bagaimana cara tubuhnya memproses makronutrien dan mikronutrien.
Kekuatan tes genetik dapat merevolusi cara pekerja memandang nutrisi. Dengan begitu, pekerja dapat mengetahui pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui pilihan nutrisi yang tepat dan memahami jenis-jenis nutrisi yang tepat untuk tubuh mereka melalui tes nutrigenetika. (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
