Kesehatan

Deteksi Kanker 4 Tahun Lebih Awal lewat Tes Darah

Leonard Leonard - Minggu, 26 Juli 2020
Deteksi Kanker 4 Tahun Lebih Awal lewat Tes Darah

Tanda autentik pada darah dapat terlihat 4 tahun sebelumnya. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KANKER yang terdeteksi dini meningkatkan peluang bertahan hidup. Itu merupakan kabar yang sangat baik. Untuk itulah tim ilmuwan internasional mengembangkan tes darah yang dapat mendeteksi lima jenis kanker paling umum terjadi. Deteksi bisa dilakukan bahkan empat tahun sebelum gejala. Semuanya dikerjakan dengan metode terkini.

Melansir laman Interesting Engineering, studi ini dipublikasikan di Nature Communications, pekan lalu. Tes yang baru dikenal ini dapat menemukan kanker perut, kerongkongan, kolorektal, paru-paru, dan hati. Dalam formasinya saat ini, tes darah eksperimental mampu mendeteksi kanker pada 91% dari sampel tanpa gejala pada sukarelawan sehat.

Baca juga:

Universitas di Prancis Teliti Kol, Mentimun dan Kimchi untuk Cegah Virus

1
Tes darah eksperimental mampu mendeteksi kanker tanpa gejala. (Foto: Unsplash/Louis Reed)

Temuan ini sangat luar biasa. Kun Zhang, seorang ahli biologi di University of California, San Diego, dan rekan penulis penelitian ini, mengatakan hingga empat tahun sebelum orang-orang ini masuk ke rumah sakit, akan ada tanda autentik dalam darah mereka yang menunjukkan mereka menderita kanker. "Itu belum pernah dilakukan sebelumnya," jelas Zhang.

Yang unik tentang penelitian khusus ini ialah tes darah dilakukan pada pasien yang tidak menunjukkan gejala atau belum didiagnosis. Harapan tim ialah kewajiban menjalankan tes darah ini selama pemeriksaan kesehatan rutin.

Dengan begitu, kanker dapat dideteksi dini. Namun, saat ini tujuan awalnya ialah melakukan tes darah pada orang yang berisiko lebih tinggi. Misalnya, mereka yang memiliki riwayat medis kanker dalam keluarga, orang-orang dari usia tertentu, atau faktor risiko lain yang diketahui.

Baca juga:

Efektif, Antibodi Pelindung COVID-19 Baru Diuji

2
Saat ini bertujuan mendeteksi orang yang dengan resiko tinggi. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Tes yang disebut PanSeer ini masih dalam fase eksperimental. Para penulis penelitian ini menekankan, bagaimana pun, PanSeer tidak diciptakan untuk mendiagnosis kanker pada orang yang kemudian bisa mengidapnya. Sebaliknya, tes ini digunakan untuk mengidentifikasi orang yang sudah memiliki pertumbuhan kanker, tetapi tidak dapat dideteksi menggunakan metode deteksi yang saat ini ada.

Ini bukan tes darah pertama yang dapat membantu dalam memerangi kanker. Pada 2018, tes darah pendeteksi kanker serupa sedang dikembangkan. Baru-baru ini, tes darah lain sedang dikembangkan untuk menangkap lebih dari 50 jenis kanker. (lgi)

Baca juga:

Terobosan Kecerdasan Buatan, Menghadirkan Robot Ilmuwan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan