Headline

Tersangkut Kasus Korupsi, Polisi Israel Kembali Periksa Benjamin Netanyahu

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 11 Juli 2018
Tersangkut Kasus Korupsi, Polisi Israel Kembali Periksa Benjamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali diperiksa terkait dugaan korupsi (Foto: Reuters/Isa Nisr)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kekebalan hukum ternyata tidak berlaku bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kepolisian Israel untuk ketiga kalinya kembali menggarap kepala pemerintahan Israel itu terkait kasus dugaan korupsi.

Benjamin Netanyahu kini menghadapi tiga penyelidikan dugaan korupsi. Pada Selasa (10/7) pria yang akrab disapa Bibi itu diinterogasi dalam kasus yang melibatkan perusahaan telekomunikasi terbesar di Israel.

Dalam berita yang disiarkan radio milik Angkatan Bersenjata Israel, aparat penegak hukum mencurigai Netanyahu telah mengeluarkan keputusan yang menguntungkan Bezeq Telecom Israel dengan imbalan pemberitaan positif terkait dia dan istrinya di sebuah laman berita milik perusahaan tersebut.

Netanyahu, Bezeq, dan sang pemilik perusahaan membantah telah melakukan tindakan melanggar hukum.

Sebelumnya Netanyahu telah diinterogasi untuk kasus yang sama dan kepolisian hingga kini belum mengeluarkan rekomendasi apa pun untuk diteruskan pihak kejaksaan ke pengadilan.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama istrinya Sara. (Instagram/b.netanyahu)

Dalam pernyataan singkat tanpa rincian apa pun mengenai investigasi tersebut, seorang juru bicara kepolisian mengatakan bahwa Netanyahu telah diinterogasi selama beberapa jam di kediaman resmi sang perdana menteri di Yerusalem oleh unit antikorupsi.

Juru bicara Netanyahu belum mengeluarkan pernyataan.

Dalam dua kasus lainnya, kepolisian sudah mengeluarkan rekomendasi ke kejaksaan agar Netanyahu didakwa dengan tudingan penyuapan. Keputusan akhir, apakah kasus itu akan dilanjutkan ke pengadilan, masih ditangani oleh kejaksaan agung. Proses pengambilan keputusanbisa memakan waktu beberapa bulan.

Sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, sejauh ini, partai-partai yang berkoalisi dengan Netanyahu masih mendukung sang perdana menteri. Mereka mengaku menunggu keputusan kejaksaan agung. Meski demikian, tekanan politik untuk mengundurkan diri akan semakin besar menimpa Netanyahu jika dia benar-benar harus menghadapi pengadilan.

Pilihan lain bagi Netanyahu adalah menggelar pemilu lebih cepat dari jadwal untuk menunda proses pengadilan terhadap dirinya semasa masa kampanye dan memantapkan dukungan dari basis pemilih berhaluan kanan.

Sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa partai Likud, tempat Netanyahu berasal, unggul jauh dari para pesaingnya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Real Madrid Resmi Lepas Ronaldo ke Juventus dengan Nilai Rp1,9 triliun

#Benjamin Netanyahu #Perdana Menteri #Israel #Kasus Korupsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Diperiksa Intensif di Gedung KPK
Mereka yang ditangkap dalam operasi senyap tersebut saat ini diperiksa intensif oleh tim penyidik di markas antirasuah.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Terjaring OTT, Bupati Lampung Tengah Diperiksa Intensif di Gedung KPK
Indonesia
Nama 5 Hakim yang Akan Sidangkan Kasus Dugaan Korupsi Nadiem Makarim
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan lima hakim yang akan mengadili terdakwa Nadiem Anwar Makarim
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Nama 5 Hakim yang Akan Sidangkan Kasus Dugaan Korupsi Nadiem Makarim
Indonesia
Wakil Wali Kota Bandung Erwin dan Anggota DPRD Awang Resmi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Kejari Bandung menetapkan Wakil Wali Kota Erwin dan anggota DPRD Awang sebagai tersangka korupsi penyalahgunaan wewenang dalam proyek pengadaan barang dan jasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Wakil Wali Kota Bandung Erwin dan Anggota DPRD Awang Resmi Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Dunia
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Membuka Rafah dua arah menjamin kebebasan bergerak warga Palestina di Gaza, serta memastikan tidak ada penduduk yang dipindah paksa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 06 Desember 2025
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Indonesia
KPK Temukan Koneksi Len Industri ke Skandal SPBU Pertamina
Per 28 Agustus 2025, KPK menyatakan bahwa penyidikan kasus digitalisasi SPBU telah memasuki tahap akhir
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 06 Desember 2025
KPK Temukan Koneksi Len Industri ke Skandal SPBU Pertamina
Dunia
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan pembahasan gencatan senjata dengan Israel akan dilanjutkan dalam pertemuan pada 19 Desember 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Indonesia
Tim Penyidik Pulang dari Arab Saudi, KPK Segera Tentukan Tersangka Utama Kasus Korupsi Dana Haji
Tim itu merupakan bagian dari penelusuran KPK atas kasus dugaan korupsi kuota tambahan haji di Kementerian Agama.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Tim Penyidik Pulang dari Arab Saudi, KPK Segera Tentukan Tersangka Utama Kasus Korupsi Dana Haji
Indonesia
Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Ngaku tak Pernah Tahu dan Bantah Terima Hasil Korupsi BJB
Dia mengatakan tidak menerima laporan dari ketiga pihak tersebut terkait dengan dana iklan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 Desember 2025
Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Ngaku tak Pernah Tahu dan Bantah Terima Hasil Korupsi BJB
Indonesia
Penuhi Panggilan KPK, Ridwan Kamil: Saya Datang untuk Transparansi dan Klarifikasi
Ridwan Kamil memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus korupsi pengadaan iklan Bank BJB. KPK telah menetapkan lima tersangka dengan kerugian Rp 222 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 Desember 2025
Penuhi Panggilan KPK, Ridwan Kamil: Saya Datang untuk Transparansi dan Klarifikasi
Bagikan