Tersangkut Kasus Judi di Filipina, Juru Bicara Duterte Ajukan Suaka di Belanda
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.(foto: Instagram @rodyduterteofficial)
MERAHPUTIH.COM - SEORANG pengacara Rodrigo Duterte yang telah menjadi juru bicara keluarga sejak mantan presiden Filipina itu ditangkap secara mengejutkan dan dipindahkan ke Den Haag mengumumkan rencananya untuk mengajukan suaka di Belanda.
Harry Roque, yang pernah dua kali menjabat juru bicara kepresidenan Duterte, meninggalkan Filipina pada September setelah dikenai sanksi penghinaan terhadap parlemen karena menolak menghadiri sidang terkait dengan situs perjudian lepas pantai yang digunakan sebagai kedok untuk aktivitas kriminal.
Ia kembali muncul di sisi Duterte minggu lalu setelah mantan presiden tersebut diterbangkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan perang narkoba berdarahnya yang menyebabkan ribuan orang tewas.
"Saya akan secara resmi mengajukan suaka di Belanda," kata Roque dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di Facebook pada Senin (17/1), dikutip The Korea Times.
Baca juga:
Pendukung Rodrigo Duterte Berunjuk Rasa Tuntut Pembebasan dan Pemulangan
Ia mengaku yakin dapat membuktikan adanya penganiayaan politik melalui penuntutan yang tidak adil. Hal itu merujuk pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan komite kongres.
Roque, salah satu dari lima pengacara Filipina yang saat ini terdaftar dalam ‘daftar penasihat’ ICC yang dapat mewakili terdakwa di pengadilan tersebut, mengatakan ia berharap dapat menjadi bagian dari tim pembela mantan presiden. Pekerjaan itu juga akan mencegahnya untuk kembali ke Filipina.
"Saya tidak bisa pulang. Saya harus membela presiden saya sebagai anggota daftar penasihat ICC di Den Haag," ujar Roque.
Ketika ditanya apakah ia akan kembali setelah kasus tersebut berakhir, ia menolak menjawab.
Juru bicara istana kepresidenan Filipina, Claire Castro, mengatakan pada Selasa (18/3) bahwa upaya suaka Roque tidak akan berdampak pada kasus-kasus yang dihadapinya. "Bagaimana bisa dikatakan sebagai penganiayaan politik jika semua bukti sangat kuat?" sergahnya, merujuk pada dokumen yang diduga mengaitkan Roque dengan situs perjudian yang kini telah dilarang.
Konferensi pers Roque ini berlangsung setelah Wakil Presiden Sara Duterte mengumumkan Nicholas Kaufman, seorang pengacara internasional veteran, telah ditambahkan ke tim hukum ayahnya.
Kaufman sebelumnya pernah mewakili klien di Den Haag, termasuk mantan pemimpin pemberontak Kongo Jean-Pierre Bemba dan Aisha Kadhafi, putri dari mendiang diktator Libya.
Meskipun kubu Duterte menyebutnya sebagai penasihat utama, Kaufman mengatakan kepada AFP pada Senin bahwa perannya ‘belum ditentukan secara pasti’.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada