Ternyata Vitamin K Bisa Cegah Diabetes


Vitamin K dipercaya bisa mengurangi risiko diabetes. (Unsplash/Laurymas)
TERNYATA vitamin K yang biasa ditemukan dalam sayuran berdaun hijau bisa mengatur gula darah. Di mana penyakit gula darah umumnya adalah diabetes.
Seperti dikutip dari Medical Daily pada Senin (22/5). Sebuah studi baru oleh para peneliti dari Kanada melaporkan bila sebuah studi telah menunjukkan hubungan antara berkurangnya asupan K dan peningkatan risiko diabetes.
Baca Juga:
Baiknya Konsumsi 30 Buah dan Sayur Berbeda Setiap Pekan

Vitamin K merupakan nutrisi yang larut dalam lemak yang penting untuk pembekuan darah, kesehatan tulang dan jantung. Nutrisi mencegah penumpukan kalsium di arteri, dan bisa menyebabkan penurunan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung hingga gagal ginjal.
Walaupun kekurangan vitamin K jarang terjadi. Namun kadar yang tidak memadai bisa menyebabkan masalah pembekuan darah, melemahkan tulang dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Adapun vitamin K menjadi nutrisi yang mudah dipecah dan dikeluarkan melalui urin dan feses. Bahkan dengan asupan yang tinggi sekalipun. Vitamin itu jarang menyebabkan keracunan dalam tubuh, tidak seperti nutrisi lain yang larut dalam lemak.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Cell Reports, para peneliti dari Universite de Montreal tidak hanya menemukan hubungan antara Vitamin K dan diabetes. Namun vitamin K mampu membantu menjaga gula darah tetap terkendali.
Baca Juga:
Saran Ahli Gizi Agar Anak Gemar Makan Sayur

“Diabetes diketahui disebabkan oleh penurunan jumlah sel beta atau oleh ketidakmampuan mereka untuk memproduksi insulin yang cukup. Oleh karena itu kami sangat tertarik dengan temuan baru ini,” jelas peneliti utama studi tersebut Mathieu Ferron.
“Untuk menjelaskan mekanisme seluler di mana vitamin K mempertahankan fungsi sel beta. Penting untuk menentukan protein mana yang ditargetkan oleh karboksilasi gamma dalam sel-sel ini,” lanjutnya.
Tim menemukan protein baru yang bergantung pada vitamin K, membuka jalan bagi bidang penelitian baru. Mereka mengidentifikasi protein gamma-carboxylated baru yang disebut ERGP. Protein itu memainkan peran penting dalam mempertahankan tingkat fisiologis kalsium dalam sel beta untuk mencegah gangguan sekresi insulin.
Salah seorang peneliti dalam studi tersebut, Julie Lacombe, menambahkan bahwa hasil penelitian mereka menunjukkan vitamin K melalui protein gamma-carboxylated sangat penting supaya ERGP bisa menjalankan tugasnya. (far)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
