Parenting

Ternyata Bermain Boneka Dapat Melatih Keterampilan Sosial Anak

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 16 Oktober 2020
Ternyata Bermain Boneka Dapat Melatih Keterampilan Sosial Anak

Bermain boneka ternyata mampu meningkatkan rasa empati pada anak. (Foto: Pexels/Polesie Toys)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ORANGTUA, ini waktunya kamu membelikan boneka untuk anak. Dalam sebuah peneltian yang dilakukan oleh Mattel, perusahaan pembuat Barbie, ternyata bermain dengan boneka melatih empati dan kemampuan sosial anak lho. Kemampuan tersebut menjadi sangat penting terutama di masa pandemi ini ketika anak akhirnya terpaksa harus belajar di rumah dan tidak bisa bergaul dengan teman sebayanya.

Mengutip laman Insider, para peneliti dari Pusat Ilmu Perkembangan Manusia Universitas Cardiff melakukan sebuah penelitian dengan mengamati 42 anak laki-laki dan perempuan berusia antara empat sampai delapan tahun. Anak-anak tersebut diamati saat sedang bermain boneka Barbie dan ketika sedang bermain gim di tablet. Selama sesi berlangsung, anak-anak mengenakan sebuah alat seperti topi berenang yang memungkinkan peneliti untuk mengukur aktivitas otaknya.

Baca juga:

Apakah Benar Pasangan Terlihat Mirip Seiring Berjalannya Waktu?

Saat sedang bermain boneka dengan segala perlengkapannya, hasil penelitian menemukan bahwa bagian otak bernama posterior superior temporal sulcus menjadi aktif. Bagian otak ini yang berkaitan dengan pemrosesan informasi sosial seperti empati. Sebaliknya posterior superior temporal sulcus jadi tidak terlalu aktif ketika anak-anak sedang bermain gim tablet sendirian. Bahkan meski permainannya mengandung elemen kreatif sekalipun.

Ketika bermain boneka bagian otak yang berkaitan dengan empati menjadi lebih aktif. (Foto: Cardiff University)
Ketika bermain boneka bagian otak yang berkaitan dengan empati menjadi lebih aktif. (Foto: Cardiff University)

"Apa yang benar-benar menarik tentang (penelitian) ini adalah bahwa bermain boneka memiliki manfaat dan itu bukan tentang berpasangan (dengan orang lain)," ungkap Sarah Gerson, ahli saraf perkembengan sekaligus dosen senior di Univesitas Cardiff yang mengawasi jalannya penelitian.

Lebih lanjut, Gerson menambahkan bagian otak tersebut bisa aktif karena boneka secara alami mendorong anak-anak menciptakan dunia sosial mereka sendiri. Jadi meskipun sedang bermain sendirian, anak-anak dapat menciptakan kembali situasi dari kehidupan asli mereka ataupun membuat skenario yang perankan melalui boneka-boneka tersebut. Maka jangan heran jika melihat anak kamu bermain boneka sambil bercakap-cakap seolah sedang bersama teman. Karena ternyata memang pada dasarnya permainan tersebut melatih mereka untuk bersosialiasi.

Baca juga:

Pandemi Memotivasi Wanita Ini Wujudkan Cita-cita Jadi Pengusaha Pakaian hingga Kuliner

Empati jadi salah satu kunci penting dari hasil penelitian ini. Pasalnya empati yang dihasilkan dari momen bermain boneka jadi sangat berguna bagi anak-anak di masa depan. Ini dapat melatih mereka untuk situasi ketika perasaan empati dibutuhkan. Misalnya saat melakukan negosiasi dalam situasi profesional, menjalankan bisnis, menyelesaikan konflik, dan menjalani kehidupannya.

Anak laki-laki juga boleh bermain boneka untuk melatih empati mereka. (Foto: Pexels/Victoria Borodinova)
Anak laki-laki juga boleh bermain boneka untuk melatih empati mereka. (Foto: Pexels/Victoria Borodinova)

Sebenarnya penelitian ini sudah dilakukan sejak setahun sebelumnya, jauh sebelum pandemi COVID-19 melanda. Namun hasil penelitiannya baru saja dipublikasikan beberapa waktu lalu dan menurut Gerson ini adalah waktu yang sangat tepat. "Penelitian ini menjadi sangat relevan saat (pandemi) ini terutama karena anak-anak mungkin melewatkan interaksi sosial yang biasanya mereka dapatkan," terang Gerson.

Gerson berharap hasil eksperimen ini dapat menjangkau para orang tua yang tidak memperbolehkan anak laki-lakinya bermain boneka dengan alasan terlalu feminim. Atau bagi orang tua yang enggan membiarkan putrinya bermain boneka karena dapat mempromosikan posisi perempuan yang harus mengurus rumah tangga dan perasaan anti feminis. Soalnya menurut Gerson kemampuan empati ini tidak bisa dibatasi gender. Keterampilan itu penting bagi semua anak, laki-laki maupun perempuan. Jadi tidak ada alasan lagi untuk melarang anak bermain boneka ya. (Sam)

Baca juga:

Alasan Anak Jadi Pemalu Selama Kelas Online

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan