Headline

Terdepaknya Susi dan Jonan Disebut Sebagai Korban Politik Praktis

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 23 Oktober 2019
 Terdepaknya Susi dan Jonan Disebut Sebagai Korban Politik Praktis

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Dokumentasi KKP)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sejumlah menteri yang dinilai punya prestasi bagus dalam Kabinet Kerja seperti Susi Pudjiastuti, Ignasius Jonan dan Wiranto tak lagi melanjutkan kiprahnya dalam Kabinet Indonesia Maju.

Hilangnya nama-nama menteri populer tersebut menurut pengamat politik Wempy Hadir tidak terlepas dari pragmatisme politik dan sebaran perwakilan kabinet dari koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga:

Mahfud MD Jadi Orang Sipil Pertama yang Jabat Menko Polhukam

Tidak heran, Wempy menyebut terdepaknya Susi dan Jonan merupakan korban politik praktis meski ada alasan yang berbeda-beda dari ketiga figur tersebut.

Pengamat politik sebut Susi dan Jonan korban politik praktis
Pengamat Politik Wempy Hadir (MP/Kanu)

"Saya melihat alasan untuk Wiranto mungkin soal kesehatan. Pasca penikaman terhadap dirinya di Banten beberapa waktu lalu, maka Wiranto istrahat cukup untuk memulihkan kondisi fisiknya. Menurut saya, sudah pas kalau Wiranto harus istrahat," kata Wempy kepada merahputih.com di Jakarta, Rabu (23/10).

Wempy melanjutkan untuk Susi dan Ignasius Jonan, kemungkinan besar mereka tak terpilih kembali menjadi menteri tak lepas adanya unsur politik.

"Untuk nama yang lain, saya kira memang tidak terlepas dari tarik menarik kepentingan partai politik koalisi. Dampaknya adalah mereka tergusur;" jelas Direktur Indo Polling Network ini.

Wempy melihat, mungkin saja Jokowi secara pribadi masih membutuhkan Susi dan Jonan, tapi situasi politik dan tarikan kepentingan yang tidak memungkinkan.

"Apalagi dua nama tersebut bukanlah kader parpol sehingga tidak punya sokongan secara politik. Mereka orang profesional murni. Padahal kinerja mereka selama menjabat menteri sangat layak untuk diapresiasi. Jadi jelas alasannya bukan soal kapasitas dan rekam jejak, tapi kepada soal dukungan politik," imbuh Wempy.

Sementara, nama-nama baru dalam kabinet adalah mereka yang selama ini menjadi bagian dari kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Contoh Erick Thohir, Wisnuthama, Bahlil dan tentu banyak lagi yang lainnya. Artinya distribusi kekuasaan yang terjadi saat ini merupakan manifestasi dari perjuangan saat pilpres kemarin. Siapa yang berjuang, dia akan diberikan peran dalam kekuasaan," imbuh Wempy.

Baca Juga:

Jokowi Jangan Sampai Pilih Menteri Agama yang Tak Paham Cara Beragama

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Prabowo dan Edhy Prabowo.

"Walaupun mereka tidak berkeringat atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, tapi karena kompromi politik bisa mendapatkan peran dalam kekuasaan," kata Wempy.

Ia melihat banyaknya muka baru dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan gambaran bahwa republik ini memiliki banyak stok kader terbaik yang siap untuk memajukan bangsa dan negara.

"Walaupun di sisi yang lain, nuansa politis dalam kabinet Indonesia maju juga sangat kental," pungkas Wempy Hadir.(Knu)

Baca Juga:

Prabowo Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Pendukungnya Diminta 'Tobat'

#Pengamat Politik #Ignasius Jonan #Susi Pudjiastuti #Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Kini, banyak wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN. Pengamat politik menilai jika pemerintahan Prabowo tak terarah.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Indonesia
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Rencana soal TNI menjaga gedung Kejaksaan kini ditolak. Pengamat pun menilai, bahwa TNI merupakan aparat pertahanan dan bukan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 13 Mei 2025
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Indonesia
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti bergabung menjadi konsultan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di era Gubernur Dedi Mulyadi.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 Februari 2025
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar
Indonesia
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Pengamat politik sebut pemecatan Jokowi salah kaprah, publik sudah tak kaget dengan kondisi tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 18 Desember 2024
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Indonesia
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Gus Miftah berpotensi masuk daftar reshuffle kabinet.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Indonesia
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Pengamat politik Jerry Massie menilai, kemenangan Trump akan menguntungkan Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Indonesia
Timnas Dirugikan Wasit, Pengamat Minta PSSI Lapor ke FIFA untuk Selidiki Dugaan Kecurangan
Pengamat politik dan sepak bola Jerry Massie mengakui timnas Indonesia terkesan dicurangi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Oktober 2024
Timnas Dirugikan Wasit, Pengamat Minta PSSI Lapor ke FIFA untuk Selidiki Dugaan Kecurangan
Indonesia
Kekayaan Menteri Jelang Purna Tugas: Nadiem Tambah Rp 3,7 T, Sandi Naik-turun, Basuki Hartanya Rp 33,1 M
Kenaikan harta menteri kabinet era Jokowi ada yang cukup signifikan mencapai triliunan rupiah. Meski demikian, ada pula menteri yang harta kekayaannya naik turun selama bergabung di pemerintahan Presiden Jokowi.
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Oktober 2024
Kekayaan Menteri Jelang Purna Tugas: Nadiem Tambah Rp 3,7 T, Sandi Naik-turun, Basuki Hartanya Rp 33,1 M
Indonesia
Tunjuk Calon Menteri, Pengamat Politik Sarankan Prabowo Ikuti Cara Soeharto
Jerry Massie menyarankan Prabowo meniru atau mengadopsi pola dan strategi Presiden kedua Soeharto.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 30 September 2024
Tunjuk Calon Menteri, Pengamat Politik Sarankan Prabowo Ikuti Cara Soeharto
Bagikan