Kesehatan

Terapi Vericiguat untuk Pasien Gagal Jantung yang Sudah Dirawat Berulang Kali

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 02 September 2021
Terapi Vericiguat untuk Pasien Gagal Jantung yang Sudah Dirawat Berulang Kali

Terapi untuk pasien yang kerap mengalami masalah jantung. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PADA Kongres ESC 2021 yang digelar pada Rabu (1/9) di Berlin, European Society of Cardiology (ESC) mempresentasikan Pedoman terbaru terkait Gagal Jantung Akut dan Kronis untuk pertama kalinya.

Dalam presentasi yang ditampilkan, mereka juga menerangkan kondisi perburukan gagal jantung, dimana selanjutnya, Vericiguat direkomendasikan untuk terapi gagal jantung pada populasi pasien yang berisiko mengalami peningkatan gejala dan telah dirawat berulangkali di rumah sakit.

Baca Juga:

Tak Perlu Dehumidifier untuk Mengurangi Kelembapan dalam Rumah

jantung
Penelitian terbaru European Society of Cardiology (ESC) tentang Gagal Jantung Akut. (Foto: Pexels/Alexandra Haddad)

Pedoman tersebut menyatakan bahwa pengobatan dengan Vericiguat dapat dipertimbangkan terhadap pasien dengan NYHA Kelas II-IV yang telah mengalami perburukan gagal jantung meskipun telah diobati dengan angiotensin-converting enzyme (ACE) 1 inhibitor (atau angiotensin receptor neprilysin inhibitor (ARNI)), beta-bloker dan mineralocorticoid receptor antagonist (MRA) untuk mengurangi risiko kematian kardiovaskular atau rawat inap terkait gagal jantung.

"Pengakuan formal dari perburukan gagal jantung dan dimasukkannya terapi ini dalam pedoman penting ini, menandai titik balik pengobatan bagi populasi pasien yang sangat membutuhkan suatu hasil pengobatan yang lebih baik," kata Profesor Piotr Ponikowski, Director of the Institute for Heart Diseases, Wroclaw Medical University.

Pada gagal jantung, kronis bukan berarti stabil. Gejala dapat meningkat ke titik di mana pasien mengalami kejadian perburukan gagal jantung, yang berarti harus rawat inap atau membutuhkan diuretik intravena rawat jalan. Menurut Ponikowski sekitar 56% pasien akan kembali ke rumah sakit dalam waktu 30 hari setelah kejadian tersebut, dengan peningkatan risiko kematian kardiovaskular.

"Inilah mengapa pendekatan kami untuk mengelola gagal jantung harus berubah karena kami bekerja untuk mematahkan mata rantai perkembangan penyakit yang dialami oleh banyak orang," tuturnya.

Baca Juga:

Merasa Kesepian Setelah Bermain Media Sosial? Ini Kata Psikolog

jantung
Sangat penting untuk mengidentifikasi tahapan riwayat pasien gagal jantung. (Foto: Pexels/Pixabay)

Perburukan gagal jantung juga telah diakui dalam Definisi Universal dan Klasifikasi Gagal Jantung tahun 2021, sebuah pernyataan konsensus yang ditulis oleh Heart Failure Society of America, the Heart Failure Association of the European Society of Cardiology, the Japanese Heart Failure Society and the Writing Committee of the Universal Definition of Heart Failure.

Dalam pernyataan tersebut tercatat bahwa sangat penting untuk mengidentifikasi tahapan riwayat pasien gagal jantung, serta mengenali riwayat klinis pasien (membaik versus terhenti, atau persisten versus memburuk), untuk pengobatan yang optimal, strategi mitigasi risiko residual dan diskusi yang berpusat pada pasien.

Pada bulan April tahun ini, Vericiguat yang dipasarkan dan dimasukkan dalam pedoman gagal jantung Canadian Cardiovascular Society sebagai pengobatan yang direkomendasikan untuk pasien dengan gejala perburukan gagal jantung dan rawat inap gagal jantung dalam enam bulan terakhir.

Sampai saat ini Vericiguat telah disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA), European Medicines Agency (EMA) dan Ministry of Health, Labour and Welfare (MHLW) di Jepang di antara badan regulator lainnya
di seluruh dunia. (avia)

Baca Juga:

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Tentang Anak Penyintas Diabetes

#Kesehatan #Jantung #Sakit Jantung
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan