Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 17 Juni 2025
Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel

Ketegangan Iran-Israel mengancam Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dan LNG dunia. (Foto: YouTube/Dawn News English)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perang Iran vs Israel terkini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Malah sebaliknya, eskalasi serangan dan propaganda dari kedua negara terus meningkat.

Perang tersebut bukan hanya ancaman regional, tapi juga global, terutama terkait dampaknya bagi pasar energi.

Fokus utama saat ini tertuju pada Selat Hormuz, jalur laut sempit selebar 29 mil laut yang menjadi jalur vital bagi hampir sepertiga ekspor minyak dunia dan 20 persen perdagangan LNG global.

Iran Ancam Tutup Selat Hormuz

Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), Selat Hormuz adalah “titik krusial minyak paling penting di dunia.”

"Tahun 2023, sekitar 20 juta barel minyak per hari mengalir melewati jalur ini, dengan 70%-nya dikirim ke Asia, termasuk China, India, dan Jepang," tulis euronews.com (16/6).

Ancaman Iran untuk menutup selat ini sebagai respons terhadap serangan Israel langsung memicu lonjakan harga minyak mentah hingga 13 persen minggu lalu.

Walau belum ada penutupan nyata, pasar global sudah waspada.

Pilihan alternatif selain Selat Hormuz sangat terbatas.

Menurut International Energy Agency (IEA), jalur darat seperti pipa Arab Saudi atau UEA hanya mampu menampung 4,2 juta barel per hari, kurang dari seperempat volume normal yang melewati Hormuz.

Baca juga:

Kemenlu Terus Berkoordinasi Jaga Keselamatan 500 WNI Lebih di Iran-Israel

Selat Ditutup, Harga Minyak Tembus Rp 1,9 Juta per Barel

Analis dari Goldman Sachs memperkirakan, jika penutupan Selat Hormuz benar-benar terjadi, harga minyak bisa melambung di atas USD 100 per barel (sekitar Rp 1,6 juta).

Bahkan, dalam skenario ekstrem, harga minyak bisa mencapai USD 120 per barel (Rp1,9 juta), menurut Warren Patterson dari ING.

“Hampir sepertiga minyak laut dunia lewat Selat ini,” jelas Patterson.

“Jika jalur ini terganggu, dampaknya bisa besar karena sebagian besar cadangan produksi OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia) juga berada di wilayah Teluk.”

Pasar LNG juga sangat terancam. Seluruh ekspor LNG dari Qatar dan UEA harus melalui selat ini.

Sekitar 90 miliar meter kubik LNG melewati Hormuz dalam 10 bulan pertama 2023, dengan 80 persen dikirim ke Asia.

Saat ini, ancaman mungkin baru sebatas pernyataan, tapi potensi eskalasi tetap tinggi. Indonesia dikhahwatirkan juga bakal kena dampak lonjakan harga. (*)

Baca juga:

Penerbangan Dibatalkan, 52 WNI Peziarah Terjebak di Pusaran Perang Israel Vs Iran

#Perang Iran-Israel #Iran #Harga Minyak Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Olahraga
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
Iran tak gentar bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025. Mereka datang ke Indonesia hanya mengandalkan empat pemain saja. Iran yakin bisa memberi kejutan di kejuaraan tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Cuma Bawa 4 Pemain, Iran tak Gentar Bersaing di Asian Cup Woodball Championship 2025
Indonesia
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025
Kenaikan ICP Juni 2025 dan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar pada kendala pasokan minyak mentah akibat peningkatan ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025
Dunia
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Iran secara resmi menangguhkan kerja sama mereka dengan badan pengawas nuklir PBB.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
IAEA Sebut Inspektur Nuklir telah Tinggalkan Iran
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Beredar informasi yang menyebut Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh langkah Israel menyerang Iran.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 04 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: MUI Dukung Serangan Israel karena Iran Menganut Syiah
Dunia
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Belum jelas apa dampak keputusan ini terhadap IAEA, badan pengawas nuklir di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Presiden Iran Perintahkan Penghentian Kerja Sama dengan Badan Nuklir PBB IAEA, Buka Peluang Pengayaan Uranium ke Tingkat Senjata
Dunia
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Iran menegaskan serangan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hak asasi manusia dan resolusi internasional.”
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Iran Rilis Korban Tewas Perang 12 Hari 935 Orang, Desak AS dan Israel Bayar Kompensasi
Dunia
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Iran dapat mulai memproduksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Kepala IAEA Sebut Iran Negara Maju, Serangan AS tak Hilangkan Kemampuan Memperkaya Nuklir
Dunia
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Pembicaraan antara Washington dan Teheran tidak bisa dilanjutkan kecuali Amerika Serikat memastikan tidak akan melakukan serangan lebih lanjut terhadap Iran.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Disebut Coba Nego dengan Iran, Presiden AS Donald Trump Bantah Beri Penawaran
Indonesia
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Jika subsidi BBM dikurangi, maka kompensasi bagi kelompok rentan dan masyarakat di garis kemiskinan mutlak disiapkan agar daya beli tidak tergerus
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 Juni 2025
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Dunia
Iran Layangkan Surat Panas, Sebut Israel dan AS Terlibat Kejahatan Perang
Iran dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan membalas dengan serangan militer
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 Juni 2025
Iran Layangkan Surat Panas, Sebut Israel dan AS Terlibat Kejahatan Perang
Bagikan