Fenomena Alam

Temukan Spot Terbaik untuk Melihat Hujan Meteor Perseid

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 13 Agustus 2019
Temukan Spot Terbaik untuk Melihat Hujan Meteor Perseid

Meteor Perseid memperindah langit malam tanggal 12-13 Agustus (Foto: Pixabay/OpenClipart Vectors)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

FENOMENA tahunan hujan meteor Perseid jatuh pada tanggal 12-13 Agustus 2019. Dilansir dari space.com, tahun ini orang dapat melihat 10 hingga 15 meteor Perseid per jam. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan fenomena Perseid pada tahun 2016 yang mencapai 150 hingga 200 meteor per jam.

Alasan dibalik sedikitnya meteor yang dapat dilihat pada tahun ini adalah fase bulan. Fenomena Perseid tahun ini berdekatan dengan fase bulan purnama. Oleh sebab itu cahaya dari beberapa meteor Perseid yang lebih gelap kalah terang dari cahaya bulan.

Baca juga:

6 Fenomena Langit Ini Terjadi di Tahun 2019

Menurut ahli meteor NASA Bill Cooke, orang-orang dapat tetap melihat meteor Perseid karena mereka seperti bola-bola api. Akan tetapi para penonton fenomena Perseid tidak dapat melihat keindahan meteor-meteor tersebut secara penuh.

Untuk melihat meteor Perseid dengan cara terbaik, pergi ke tempat yang gelap dan spot langit yang terbuka. Meteor Perseid akan mulai terlihat pada jam 10 malam hingga dini hari. Semakin malam, meteor Perseid akan semakin indah mereka karena mendekati dini hari, Perseid akan mengeluarkan 'ekor' yang lebih panjang.

Cooke mengatakan bahwa jika kamu ingin melihat meteor Perseid, bersiap-siap untuk duduk selama beberapa jam. Hal ini karena mata perlu menyesuaikan diri dengan kegelapan langit malam selama setengah jam untuk dapat melihat meteor Perseid.

Baca juga:

Destinasi Wisata ini Punya Atraksi Langit Malam yang Cerah

Semakin lama mata menyesuaikan diri, semakin banyak meteor yang dapat dilihat. space.com menuliskan, kamu mungkin harus menyiapkan cemilan dan juga penangkal serangga karena kemungkinan kamu akan berada di luar ruangan untuk melihat meteor Perseid secara jelas.

Temukan Spot Terbaik untuk Melihat Hujan Meteor Perseid
Gambaran penjelasan fenomena meteor Perseid (Foto: Space.com)

Jadi apa sih sebenarnya meteor Perseid itu sendiri? Meteor Perseid adalah serpihan dari komet Swift-Tutle yang pernah melewati bumi beberapa kali. Swift-Tutle merupakan komet terbesar yang terakhir melewati bumi pada tahun 1992. Melihat pergerakan orbit dari komet Swift-Tutle, diperkirakan komet ini akan kembali melewati bumi tahun 2126.

Meski nampaknya waktu tersebut sangat lama, namun komet tersebut tidak akan dilupakan karena keberadaan meteor-meteor Perseid ini. Setiap tahunnya orbit bumi mempertemukan rumah kita (manusia) dengan orbit milik komet Swift-Tutle ini dan menciptakan pemandangan yang indah ini.

Jika ada dari kita yang berpikir apa jadinya jika salah satu meteor Perseid tertarik ke bumi? Jangan khawatir. Hal ini karena ukuran meteor-meteor Perseid hampir sama dengan pasir. (sep)

Baca juga:

Lava Pijar Merapi Jadi Magnet Wisata baru

#Meteor #Meteor Jatuh #Fenomena Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima penyinaran matahari yang lebih intens.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Indonesia
Waspada Hoax! Polisi Belum Temukan Bukti Meteor Jatuh di Cirebon
Polisi kini turun tangan untuk menyelidiki insiden meteor jatuh di Cirebon. Namun, pihaknya belum menemukan bukti adanya meteor yang jatuh.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Waspada Hoax! Polisi Belum Temukan Bukti Meteor Jatuh di Cirebon
Indonesia
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Thomas menegaskan fenomena meteor di Cirebon itu tidak menimbulkan bahaya, apalagi kemungkinan lokasi jatuhnya di Laut Jawa.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Profesor BRIN Perkirakan Ukuran Meteor Cirebon 3-5 Meter, Pastikan Tidak Berbahaya
Indonesia
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Dentuman keras yang menggegerkan warga Cirebon, Minggu malam (5/10) berasal dari meteor berukuran besar.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
Pastikan Bukan Fenomena Hujan Meteor, BRIN Imbau Warga Cirebon Tidak Perlu Panik
Indonesia
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Dentuman keras yang terdengar oleh warga merupakan efek gelombang kejut saat meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
BRIN Pastikan Meteor yang Lewati Cirebon Jatuh di Laut Jawa
Fun
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
meteor Warga Cirebon digemparkan cahaya terang dan suara dentuman keras pada Minggu, 5 Oktober 2025. Diduga meteor jatuh, BMKG dan BPBD masih menyelidiki sumber fenomena.
ImanK - Minggu, 05 Oktober 2025
Meteor Jatuh di Cirebon 5 Oktober 2025: Warga Dengar Dentuman Keras
Indonesia
Tinggalkan Kesibukanmu! Fenomena Langka yang Cuma Terjadi Setahun Sekali Akan Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini!
Hujan meteor Perseid merupakan peristiwa tahunan yang terjadi setiap Agustus
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Tinggalkan Kesibukanmu! Fenomena Langka yang Cuma Terjadi Setahun Sekali Akan Menghiasi Langit Indonesia Malam Ini!
Fun
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Gerhana Matahari 2 Agustus: apakah fenomena langit spektakuler ini bisa dilihat dari Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
ImanK - Sabtu, 26 Juli 2025
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Indonesia
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Selain itu, wisatawan diminta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup embun upas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Bagikan