Temuan Kerangka di Kampung Tertua di Surabaya

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 02 Februari 2021
Temuan Kerangka di Kampung Tertua di Surabaya

Tri Rismaharini saat menjadi Wali Kota Surabaya saat mengunjungi Sumur Jobong di kawasan Lawang Seketeng sekitar Peneleh Surabaya. (Foto: Kominfo)

Ukuran:
14
Audio:

PENELEH nyatanya sudah tertulis dalam dalam buku Er Werd Een Stad Geboren (1953), karya budayaaan-sejarawan Belanda keturunan Jerman, GH von Faber. Kawasan tersebut dikisahkan sebagai permukiman tua yang sudah ada sejak tahun 1270 M.

Lokasi tersebut dari sisi geografis ada di delta sungai antara Kalimas dan Pegirian. Di jelaskan pula Peneleh sudah ditinggali manusia sejak lama. Sayangnya hingga kini belum ada petunjuk otentik setua apa Surabaya sehingga ada efek nihil benda bersejarah era klasik.

Baca juga:

Sejarah Hari Ini, Yogyakarta Menjadi Ibukota Sementara Republik Indonesia (1)

Temuan sumur Jobong pada 2018 silam di Pandean gang I, Peneleh, mengkonfirmasi tesis von Faber setengah abad lalu. Ini merupakan bukti arkelogi tertua yang ditemukan di Surabaya.

Sumur berdinding gerabah ini ditemukan saat proyek gorong-gorong DAN merupakan model sumur kuno yang sering ditemui bekas ibukota kuno Majapahit, Trowulan.

Ditemukan kerangka manusia tahun 1400 an

Lukisan kawasan Peneleh Surabaya di tahun 1900 beserta peta dalam buku  "Er Werd Een Stad Geboren" (1953) , karya budayaaan-sejarawan Belanda keturunan Jerman, GH von Faber. (Foto: Ist)
Lukisan kawasan Peneleh Surabaya di tahun 1900 beserta peta dalam buku "Er Werd Een Stad Geboren" (1953) , karya budayaaan-sejarawan Belanda keturunan Jerman, GH von Faber. (Foto: Ist)

Secara umum konstruksi sumur ini dipendam bersap-sap di bawah permukaan tanah. Di area sumur dsn di dalamnya, ditemukan kerangka manusia dan hewan.

Kerangka manusia tersebut diuji karbon guna mendeteksi usia, genetik, jenis kelamin, dan lain nya. Hingga akhirnya melibatkan tim Australian National University di Canberra, Australia. Disimpulkan, kerangka ini merupakan kerangka manusia yang hidup antara tahun 1400-an sampai 1600-an di masa kejayaan Majapahit.

Untuk memudahkan pengunjung melihat sumur jobong dari dekat, Pemkot Surabaya membuat ruangan bawah tanah dengan ukuran lebar sekitar 1,5 meter dan panjang 2 meter serta kedalaman 1 meteran.

Dari hasil uji DNA tulang manusia tersebut pada fragmen tulang yang dipadukan dengan hasil uji DNA berdasarkan air liur warga setempat, dan tulang manusia dalam sumur tersebut identik 90 persen dengan warga Pandean yang diambil contoh air liurnya.

Hasil tersebut menunjukkan warga sekitar sumur ini merupakan warga keturunan asli yang turun temurun tinggal di daerah ini sekitar enam abad.

Dan kini fragmen tulang tersebut bisa dijumpai di etalase kaca dekat sumur Jobong itu. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca juga:

Mumi Panglima Perang Suku Dani di Negeri Aing

#Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bagikan