Wisata Indonesia

Mumi Panglima Perang Suku Dani di Negeri Aing  

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 31 Januari 2021
Mumi Panglima Perang Suku Dani di Negeri Aing   

Di Lembah Baliem, tersimpan mumu panglima perang suku Dani. (foto: indonesia kaya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KISAH mumi tak hanya ada di gurun Mesir. Negeri aing juga punya mumi yang dihormati. Lembah Baliem yang menjadi rumah bagi suku Dani dan beberapa subsuku lainnya tersimpan mumi para panglima perang.

Lembah Baliem dikenal sebagai rumah bagi suku Dani. Dengan alat-alat sederhana dari batu dan tulang, suku yang dijuluki 'pejuang yang lembut' itu membuat ladang-ladang hijau di sekitar bukit. Kehidupan mereka berpusat pada pertanian, bercocok tanam umbi-umbian dan memelihara babi. Selain itu, mereka pun membangun pos dan menara pengintai untuk mempertahankan lembah mereka dari suku musuh.

Bersama suku-suku lainnya, Yali dan Lani, warga di Lembah Baliem hidup tersebar di komunitas kecil dekat kebun di lereng gunung terjal. Biasanya, mereka mengolah pisang, talas, ubi jalar, jahe, tembakau, dan mentimun.

BACA JUGA:

Di Negeri Aing Orang Berpelesir untuk Lihat Mayat

Budaya suku Dani yang hidup di dalamnya pun mengundang decak kagum. Warga di Lembah Baliem tinggal di rumah tradisional yang disebut honai. Honai laki-laki dan perempuan dipisahkan. Atap bangunan dari jerami tebal menjaga honai tetap sejuk di siang hari dan hangat di malam yang amat dingin.

Honai-honai mereka masih terlihat tradisional. Alat berburu dan bercocok tanam mereka pun masih sederhana, tak tersentuh modernisasi.

honai
Honai menjadi rumah bagi penduduk Lembah Baliem. (foto: Instagram @adivinis)

Yang paling unik, masyarakat suku Dani menyimpan mumi tetua mereka. Mumi panglima perang suku Dani yang berusia 370 tahun lebih masih tersimpan di daerah ini. Suku Dani, sang penguasa Lembah Baliem, memang punya tradisi memumikan jenazah. Mumi berusia 370 tahun lebih itu masih disimpan dan terawat di Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Wamena, Papua.

Sosok mumi tersebut berada dalam posisi duduk dengan kaki terlipat. Wajah berupa tengkorak menganga dan tengadah menatap langit. Pakaian lengkap khas pria Papua berupa koteka dan beberapa aksesoris pun masih melekat di tubuhnya. Mumi itu dulunya ialah seorang panglima perang suku Dani yang bernama Wimotok Mabel.

Seperti namanya yang berarti ‘perang terus’, sang panglima memang gemar berperang selama hidupnya. Ketika Wimotok berangsur tua dan sakit, sebelum ajal menjemput, ia berpesan agar setelah meninggal ia tidak dibakar seperti tradisi Dani pada umumnya. Ia minta untuk dimumikan. Menurut warga kampung itu, hal tersebut dilakukan agar jasad sang panglima menjadi sebuah peringatan yang akan menyejahterakan seluruh keturunannya di masa mendatang.

Salah satu mumi di Lembah Baliem. (foto: Instagram @dmitri.karmanov)

Mumufikasi suku Baliem terbilang rumit. Jasad diposisikan dalam keadaan duduk, lengkap dengan pakaian kebesarannya. Setelah itu, jasad diasapi di depan api unggung selama sebulan di Honai Pilamo, rumah khusus para laki-laki. Tahap selanjutnya ialah membungkus jasad dengan daun pisang hingga mengeras jadi mumi. Tentunya proses tersebut enggak singkat. Butuh waktu 5 tahun agar mumi benar-benar kering.

Kaum pria punya tugas merawat sang mumi. Kaum pria akan melumurinya dengan minyak babi dan menyimpannya setiap malam di depan api unggun dalam Pilamo. Hal itu akan membuat mumi semakin awet tanpa harus khawatir rusak karena rayap.

mumi baliem
Salah satu mumi di Desa Aikima. (foto: Instgram @dlosek)

Saat berkunjung ke kampung ini, kamu bisa kok melihat mumi si panglima perang. Tentunya dengan membayar sejumlah uang kepada warga. Selain di Desa Jiwika, kamu juga bisa menemukan mumi panglima perang lainnya di Kurulu, di Assologima, dan di Kurima.

Selain itu, di Desa Aikima di Distrik Pisugi, dekat ibu kota Kabupaten Jayawijaya, ada sebuah mumi kepala suku yang kini tersimpan rapi. Jasad Kepala Suku Perang Mumi Aikima yang merupakan kerabat dari Mumi Agatmamente Mabel (Humomumi Wo’ogi) itu diperkirakan berusia sekitar 250 tahun. Mumi Aikima tersebut ialah Kepala Suku Perang Weropak Elosak.(dwi)

#Wisata #Januari Pelesiran Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Bagikan