Tanggapan Pemkot Cirebon Terhadap Aksi Mogok Massal Sopir Angkot


Salah satu mobil dinas polisi yang diubah menjadi angkutan kota untuk membantu warga akibat aksi mogok para sopir angkot. (MP/Mauritz)
MerahPutih.com - Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis merasa prihatin terhadap aksi mogok sopir angkot di Kota Cirebon yang berlangsung dari tanggal 29 September hingga 2 Oktober 2017 mendatang.
Menurut Azis, meskipun saat ini hadir angkutan berbasis online. Namun, angkot memiliki pangsa pasar tersendiri dan masih tetap dibutuhkan masyarakat.
"Sebetulnya angkot masih punya pasar. Buktinya masyakarat resah begitu angkot mogok beroperasi," kata Azis di Cirebon, Sabtu (30/9).
Azis mengatakan, keinginan para sopir angkot di Kota Cirebon agar transportasi online tidak boleh beroperasi. Hal tersebut, menurut Azis justru sulit dilakukan karena baik Pemkot Cirebon maupun kepolisian tidak memiliki kewenangan untuk menghentikannya.
"Pelanggaran yang ada pada Undang-Undang Nomor 22 tentang Angkutan Umum. Namun, pelanggaran itu tidak memuat sanksi untuk menghentikan transportasi online. Hanya peringatan saja," katanya.
Meski demikian, kata Azis, solusi terbaik adalah antara angkutan konvesional dan online menjalin kesepakatan moral bersama. Misalnya kesepakatan soal pembatasan area maupun waktu untuk menarik penumpang.
Kesepakatan bersama itu bisa saja dituangkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali). "Intinya, kedua belah pihak saling mengerti dan memberikan kesempatan tanpa harus menjatuhkan satu dengan lain. Itu jauh lebih efektif," pungkasnya.
Sementara itu, pada Senin (2/10) Pemkot Cirebon bersama pihak kepolisian kembali menggelar pertemuan untuk membahas lebih lanjut terkait polemik angkot versus transportasi online di Kota Cirebon. (*)
Berita ini adalah hasil liputan Mauritz, reporter atau kontributor merahputih.com untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya. Untuk mengikuti hasil liputan Mauritz lainnya silakan baca: Angkot Mogok Massal, Masyarakat Jadi Relawan Ojek Gratis
Bagikan
Berita Terkait
Kemenaker Batasi Jam Kerja Sopir Logistik 8 Jam, atau Pakai 2 Sopir Seperti Bus AKAP

Aksi Mahasiswa Gelar Rapat Dengar Pendapat Warga di Gedung DPR Jakarta

Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi

Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
