Tangani Pandemi COVID-19, Pemerintah Hanya Miliki 35 Ribu Dokter


Jubir Corona Achmad Yurianto ungkap jumlah dokter yang disiapkan untuk tangani corona hanya 35 orang (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemberintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada 35 ribu dokter yang menangani pasien corona di Indonesia.
Padahal, jumlah penderita corona di tanah air sudah mencapai 3.293.
Baca Juga:
DPR Nekat Bahas Omnibus Law, 50 Ribu Buruh KSPI Ancam Geruduk Kantor Menko Perekonomian
Mereka tersebar di ratusan rumah sakit rujukan penanganan Corona di 300 rumah sakit rujukan.
Para dokter ini nantinya bakal dibantu oleh puluhan ribu relawan, baik dari kalangan medis maupun non-medis.
Yuri mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 18 ribu orang yang mendaftar sebagai relawan penanggulangan Covid-19.

"Terima kasih, sudah lebih dari 18.000 yang mendaftar, baik relawan medis maupun non-medis untuk secara bersinergi melaksanakan layanan perawatan bagi penderita Covid-19," ujar Yuri di Jakarta, Kamis (9/4).
Ia melanjutkan hingga Kamis (9/4), pemerintah telah menerima donasi Rp 193 miliar untuk penanganan Covid-19.
Donasi tersebut diterima dari masyarakat Indonesia hingga dunia.
"Kita semuanya bersyukur bahwa hari ini sudah ada terhimpun lebih Rp 193 miliar yang merupakan donasi dari semua kelompok masyarakat, bahkan dari seluruh dunia," kata Yuri.
Yuri juga mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 405 triliun sesuai instruksi presiden tentang perlindungan sosial dan stimulus ekonomi.
Anggaran itu untuk keringanan biaya rumah tangga, termasuk iuran air dan listrik warga.
Yuri juga meminta warga untuk menerapkan gerakan berantas sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD) saat memasuki musim pancaroba di Indonesia.
Ia meminta masyarakat menggunakan waktu work from home (WFH) untuk hal-hal produktif, seperti membersihkan rumah untuk mencegah adanya jentik nyamuk DBD. Di samping itu, tetap melakukan antisipasi terhadap penyakit Covid-19.
"Ini pancaroba waspadai DBD. Hal ini diwaspadai di samping penyebaran Covid-19, maka harus sama-sama laksanakan gerakan berantas sarang nyamuk, mari terapkan di rumah masing-masing," kata Yurianto.
Yurianto meminta warga tetap menjaga kesehatan dari segala macam penyakit, meskipun saat ini Indonesia sedang fokus memberangus penyebaran virus corona.
"Tetapi mari kita antisipasi kemugkinan DBD saat pancaroba, sama-sama sinergi berbasis keluarga jalankan dua-duanya. Insya Allah kita tetap sehat," ujar Yurianto.
Baca Juga:
Wakil Ketua dan Komisioner Ombudsman RI Dinyatakan Sembuh dari COVID-19
Dalam menghadapi pandemi corona, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu mengingatkan imunitas dan stamina manusia harus tetap prima dan terjaga.
"Berikutnya, harus waspadai betul yang sehat harus tetap sehat, yang sakit dirawat sampai sembuh. Kita jaga stamina kita dengan asupan gizi dipenuhi," pungkasnya.(Knu)
Baca Juga:
Menkominfo Luncurkan Aplikasi Pantau Orang Tanpa Gejala COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025

Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia

Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik

Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi

Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan

Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
