Tangani Pandemi COVID-19, Pemerintah Hanya Miliki 35 Ribu Dokter

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 09 April 2020
 Tangani Pandemi COVID-19, Pemerintah Hanya Miliki 35 Ribu Dokter

Jubir Corona Achmad Yurianto ungkap jumlah dokter yang disiapkan untuk tangani corona hanya 35 orang (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemberintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada 35 ribu dokter yang menangani pasien corona di Indonesia.

Padahal, jumlah penderita corona di tanah air sudah mencapai 3.293.

Baca Juga:

DPR Nekat Bahas Omnibus Law, 50 Ribu Buruh KSPI Ancam Geruduk Kantor Menko Perekonomian

Mereka tersebar di ratusan rumah sakit rujukan penanganan Corona di 300 rumah sakit rujukan.

Para dokter ini nantinya bakal dibantu oleh puluhan ribu relawan, baik dari kalangan medis maupun non-medis.

Yuri mengatakan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 18 ribu orang yang mendaftar sebagai relawan penanggulangan Covid-19.

Jubir Corona Achmad Yurianto sebut jumlah dokter di Indonesia terlalu sedikit
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

"Terima kasih, sudah lebih dari 18.000 yang mendaftar, baik relawan medis maupun non-medis untuk secara bersinergi melaksanakan layanan perawatan bagi penderita Covid-19," ujar Yuri di Jakarta, Kamis (9/4).

Ia melanjutkan hingga Kamis (9/4), pemerintah telah menerima donasi Rp 193 miliar untuk penanganan Covid-19.

Donasi tersebut diterima dari masyarakat Indonesia hingga dunia.

"Kita semuanya bersyukur bahwa hari ini sudah ada terhimpun lebih Rp 193 miliar yang merupakan donasi dari semua kelompok masyarakat, bahkan dari seluruh dunia," kata Yuri.

Yuri juga mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 405 triliun sesuai instruksi presiden tentang perlindungan sosial dan stimulus ekonomi.

Anggaran itu untuk keringanan biaya rumah tangga, termasuk iuran air dan listrik warga.

Yuri juga meminta warga untuk menerapkan gerakan berantas sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD) saat memasuki musim pancaroba di Indonesia.

Ia meminta masyarakat menggunakan waktu work from home (WFH) untuk hal-hal produktif, seperti membersihkan rumah untuk mencegah adanya jentik nyamuk DBD. Di samping itu, tetap melakukan antisipasi terhadap penyakit Covid-19.

"Ini pancaroba waspadai DBD. Hal ini diwaspadai di samping penyebaran Covid-19, maka harus sama-sama laksanakan gerakan berantas sarang nyamuk, mari terapkan di rumah masing-masing," kata Yurianto.

Yurianto meminta warga tetap menjaga kesehatan dari segala macam penyakit, meskipun saat ini Indonesia sedang fokus memberangus penyebaran virus corona.

"Tetapi mari kita antisipasi kemugkinan DBD saat pancaroba, sama-sama sinergi berbasis keluarga jalankan dua-duanya. Insya Allah kita tetap sehat," ujar Yurianto.

Baca Juga:

Wakil Ketua dan Komisioner Ombudsman RI Dinyatakan Sembuh dari COVID-19

Dalam menghadapi pandemi corona, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu mengingatkan imunitas dan stamina manusia harus tetap prima dan terjaga.

"Berikutnya, harus waspadai betul yang sehat harus tetap sehat, yang sakit dirawat sampai sembuh. Kita jaga stamina kita dengan asupan gizi dipenuhi," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Menkominfo Luncurkan Aplikasi Pantau Orang Tanpa Gejala COVID-19

#Pasien Corona #Virus Corona #Achmad Yurianto #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Indonesia
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
Indonesia
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Menurutnya, mempertahankan situasi komunikasi yang buruk hanya akan menimbulkan polemik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi
Indonesia
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan riset menjadi prioritas jika ganja medis ingin diterapkan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan
Indonesia
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Kasus pelecehan seksual oleh dokter kian marak. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, bahwa ada penerapan tes MMTI dalam proses seleksi.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
Bagikan