Tak Tegas Atur Arus Balik, Pengamat Khawatir Muncul Gelombang Kedua COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 27 Mei 2020
Tak Tegas Atur Arus Balik, Pengamat Khawatir Muncul Gelombang Kedua COVID-19

Petugas Pos Cek Poin Kalimalang, Jakarta Timur, mengecek alamat pengendara motor pada alamat KTP dalam rangka penegakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Senin (20/4/2020). (ANTARA/HO-Po

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai pemerintah harus mengambil kebijakan yang tegas untuk mengendalikan arus balik. Kegagalan pengendalian berpotensi mengakibatkan penyebaran COVID-19 semakin lama.

Saat perekonomian Jakarta dibuka, para pekerja sektor informal yang pasti akan berbondong-bondong lagi ke Jakarta. Belum lagi para pemudik yang berhasil lolos mulai seminggu sebelum Lebaran.

Baca Juga:

Panduan Menkes Soal 'New Normal' Justru Jadi Alasan untuk Longgarkan PSBB

"Kalau tidak dikendalikan pasti akan muncul gelombang kedua," ujar Trubus pada wartawan di Jakarta, Rabu (27/5).

Untuk mencegah arus balik, menurut Trubus perlu pengawasan berjenjang di daerah, mulai tingkat rukun tetangga, rukun warga, hingga pemerintah desa di daerah asal para pemudik.

Namun, jika pemudik tetap nekat kembali, maka Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah daerah wilayah sekitarnya yang harus siaga. "Apalagi pengetatan penjagaan di jalan-jalan tikus kan terbilang sulit," ujar Trubus yang juga pengajar di Universitas Trisakti, Jakarta itu.

Sejumlah kendaraan dari arah Jakarta yang diduga akan melakukan mudik tampak dialihkan ke Gerbang Tol (GT) Cikarang Barat 3 untuk kembali ke Jakarta oleh aparat kepolisian. Dokumentasi Jasa Marga

Trubus memberi catatan di sejumlah tempat pendataan tersebut akan menemui kendala. Seperti misalnya pada apartemen, rumah susun, dan permukiman padat penduduk. "Kadang-kadang juga pemilik kos atau kontrakan enggan untuk terbuka melaporkan. Karena situasi seperti ini untuk mencari penyewa kontrakan memang tidak mudah," ujarnya.

Data para warga yang kembali dari mudik ini kemudian diserahkan ke kelurahan atau kecamatan. Pemerintah pun harus segera memindahkan mereka yang terdata ke tempat karantina. "Jangan sampai lengah. Jangan sampai ada kecemburuan masyarakat yang tidak bisa pulang karena mematuhi larangan. Sementara yang mudik bisa kembali ke Jakarta degan mudah dan mendapat perlakuan yang enak," ujar Trubus.

Baca Juga:

Kemenkes Terbitkan Protokol 'New Normal' Bagi Perkantoran dan Industri, Apa Saja Isinya?

Ia meminta Pemprov DKI Jakarta harus memberdayakan RT dan RW untuk mendata para warga yang baru pulang dari kampung halaman. "Aktifkan keterlibatan masyarakat dengan RT/RW sebagai ujung tombak," katanya. (Knu)

#COVID-19 #PSBB
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan