Tak Perlu Panik, Logistik Penanganan Corona di Rumah Sakit Diklaim Mencukupi


Jubir pemerintah penanganan covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, menyebut pemerintah menambah 10 ribu alat pelindung diri dan 150.000 masker untuk para tenaga medis.
Yurianto berujar, jumlah tersebut dirasa aman dan cukup.
Baca Juga:
"Artinya posisi logistik kita untuk layanan perawatan di rumah sakit cukup," kata Yuri kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/3).
Sedikitnya 369 orang dinyatakan positif virus corona pada Jumat (20/3/2020). Dari jumlah tersebut 17 orang dinyatakan sembuh dan 32 orang meninggal dunia. Angka positif corona meningkat dari satu harus sebelumnya berjumlah 309 orang.

Menurut Yuri, tambahan alat pelindung diri tersebut bisa didapatkan di Dinas Kesehatan masing-masing provinsi.
"Silahkan untuk kemudian mengaksesnya melalui Dinas Kesehatan Provinsi," ucap pria yang juga dokter militer tersebut.
Yurianto menjelaskan waktu termasuk terbaik masyarakat ke rumah sakit untuk memeriksa potensi serangan virus Corona adalah saat melakukan kontak dengan pasien Corona.
Setelah kontak tersebut masyarakat mulai merasakan sejumlah gejala. Beberapa yang paling kentara adalah demam tinggi di atas 38 derajat, batuk disertai pilek hingga mengalami gangguan pernapasan.
“Maka kita akan meminta orang yang bersangkutan ke fasilitas kesehatan dan bertemu dokter untuk konsultasi,” katanya.
Dari konsultasi tersebut, pasien dapat menceritakan berbagai kemungkinan yang telah terjadi selama 14 hari terakhir seperti kontak dengan orang lain yang diperkirakan positif virus Covid-19.
“Sudah barang tentu nanti akan dilakukan serangkaian pemeriksaan termasuk pemeriksaan usapan dinding belakang hidung dan dinding rongga mulut. Untuk kemudian dipastikan mengandung virus apa tidak,” terangnya.
Dalam laman resmi penanganan Covid-19 dijelaskan, apabila kondisi pasien memburuk, khususnya dengan demam tinggi dan sesak napas, mereka diminta segera menghubungi atau pergi ke sarana kesehatan setempat.
Dalam kondisi itu disarankan pasien tidak membawa anak-anak. Apabila memungkinkan, maka pasien diminta tidak menggunakan kendaraan umum selama menuju ke fasilitas kesehatan.
Pasien diminta selalu menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain termasuk di sarana kesehatan dan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan.
Corona dapat menyebar di jarak dekat dari orang sakit melalui percikan yang dikeluarkan saat batuk, bersin atau napas.
Baca Juga:
Peserta Seminar Bogor Positif Corona Meninggal dan Dimakamkan di Wonogiri
Virus juga dapat menyebar karena menyentuh benda yang telah terpapar virus. Para ahli memperkirakan satu orang sakit dapat menulari 2-3 orang lainnya.
“Apabila ada yang sakit maka percikan lendir pada saat seseorang sakit bersin batuk bicara itu bisa kita hindari,” pungkas Yurianto.(Knu)
Baca Juga:
Persentase Korban Meninggal Akibat Corona di Indonesia Dinilai Cukup Tinggi
Bagikan
Berita Terkait
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025

Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia

Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin

Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik

Kemenkes Diminta Perbaiki Komunikasi dengan Organisasi Profesi

Pemanfaatan Ganja Medis di Indonesia, BNN: Perlu Kajian dan Riset Mendalam untuk Pengobatan

Maraknya Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter, Wamenkes Sebut akan Terapkan Tes MMPI saat Proses Seleksi
