Tak Cepat Diselamatkan, WNI Berpotensi Ikut jadi Korban Konflik Pakistan vs India

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 14 Mei 2025
Tak Cepat Diselamatkan, WNI Berpotensi Ikut jadi Korban Konflik Pakistan vs India

Ilustrasi. ANTARA/Anadolu/py.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Nasib warga negara Indonesia (WNI) ikut terancam karena konflik antara Pakistan dan India. Menurut data terbaru ada 993 WNI di India dan 1.675 WNI di Pakistan.

Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kedua negara tersebut memastikan keamanan dan perlindungan bagi para WNI. Melindungi WNI adalah amanat dari konstitusi.

“Saya mendorong KBRI di India dan Pakistan untuk melakukan langkah konkret guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh WNI yang ada di wilayah konflik," kata Okta dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/5).

Baca juga:

India-Pakistan Terancam Perang Nuklir, Indonesia Perlu Jadi Penengah

Legislator dari Fraksi PAN itu mendorong KBRI untuk mempersiapkan secara matang proses evakuasi apabila konflik semakin meluas dan bereskalasi.

Menurutnya, rencana evakuasi harus dirancang dengan baik agar dapat dilaksanakan secara cepat dan aman jika situasi memburuk.

"KBRI perlu merancang dan mempersiapkan dengan matang proses evakuasi bagi WNI jika konflik semakin meluas. Keamanan WNI harus menjadi prioritas utama," ucapnya.

Okta mengingatkan perang hanya akan membawa kehancuran dan penderitaan bagi masyarakat kedua negara yang berkonflik.

"Perang hanya akan membawa kehancuran dan tidak akan pernah menjadi solusi yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan," kata Okta.

Okta meminta peran aktif organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk memastikan bahwa konflik ini tidak terus bereskalasi.

Baca juga:

Cegah Perang 2 Negara Nuklir, Indonesia Didorong Jembatani Konflik Pakistan-India

Meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Okta mengingatkan bahwa potensi eskalasi tetap ada.

"Sangat penting bagi aktor-aktor dunia internasional, termasuk PBB, untuk secara aktif memastikan agar konflik ini tidak meningkat dan justru dapat diselesaikan secara damai," tegas Okta yang juga politisi PAN ini.

#India #Konflik India-Pakistan #Pakistan #DPR RI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa Dikendarai Sopir Pengganti, DPR Minta SPPG Dievaluasi
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, meminta SPPG dievaluasi setelah mobil MBG menabrak belasan siswa SDN 01 Kalibaru.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa Dikendarai Sopir Pengganti, DPR Minta SPPG Dievaluasi
Indonesia
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Lasarus juga menyoroti fakta bahwa negara telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pemenuhan peralatan dan kebutuhan operasional BMKG
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 Desember 2025
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Indonesia
Beri Efek Jera, DPR Minta Menhut Ungkap 12 Perusahaan Penyebab Banjir Bandang Sumatra
DPR meminta Menteri Kehutanan, Raja Juli, membuka nama 12 perusahaan yang menjadi penyebab banjir bandang di Sumatra.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Beri Efek Jera, DPR Minta Menhut Ungkap 12 Perusahaan Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Indonesia
Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia-Pakistan Dukung Kemerdekaan Palestina, Serukan Two-State Solution
Kedua negara membahas penguatan kerja sama serta menyelaraskan kebijakan luar negeri, terutama terkait dengan isu kemanusiaan di Gaza, Palestina. ?
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia-Pakistan Dukung Kemerdekaan Palestina, Serukan Two-State Solution
Indonesia
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini telah mencapai sekitar USD 4,5 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Indonesia
6 RUU Dicabut, ini Daftar 64 RUU yang Masuk Prolegnas Prioritas 2026
Terdapat 64 rancangan undang-undang (RUU) yang siap menjadi fokus pembahasan pada tahun legislatif mendatang. ?
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
6 RUU Dicabut, ini Daftar 64 RUU yang Masuk Prolegnas Prioritas 2026
Indonesia
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
Indonesia sering disebut sebagai negara dengan istilah supermarket bencana
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Desember 2025
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
Indonesia
Momen Langka, Presiden dan PM Pakistan Sambut Presiden Prabowo di Bandara
Pemerintah Indonesia memandang kunjungan ini sebagai kesempatan strategis memperkuat kerja sama bilateral di tengah dinamika geopolitik regional dan global.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Momen Langka, Presiden dan PM Pakistan Sambut Presiden Prabowo di Bandara
Indonesia
DPR Setujui Prolegnas Prioritas 2026: 6 RUU Jadi Fokus Legislasi
DPR RI resmi mengesahkan Prolegnas Prioritas 2026 dan perubahan kedua Prolegnas 2025–2029, termasuk enam RUU baru seperti KUHAP dan Patriot Bond.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
DPR Setujui Prolegnas Prioritas 2026: 6 RUU Jadi Fokus Legislasi
Indonesia
Presiden Prabowo Melawat ke Pakistan di Tengah Bencana Sumatra, Teken Kerja Sama Pertahanan hingga Perdagangan
Kunjungan itu berlangsung pada 8-9 Desember 2025 sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Pakistan.
Dwi Astarini - Senin, 08 Desember 2025
Presiden Prabowo Melawat ke Pakistan di Tengah Bencana Sumatra, Teken Kerja Sama Pertahanan hingga Perdagangan
Bagikan