Tak Boleh Ikut Pemilu Jadi Alasan Megawati Bentuk PDIP

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 10 Januari 2022
Tak Boleh Ikut Pemilu Jadi Alasan Megawati Bentuk PDIP

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dari kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta secara virtual. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merayakan hari jadinya yang ke-49 tahun pada Senin (10/1). Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dari kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta secara virtual.

Megawati menjelaskan sejarah terbentuknya PDIP. Mulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Soekarno pada 4 Juli 1927. Kemudian PNI bergabung dengan Partai Murba, IPKI, Parkindo dan Partai Katolik. Partai gabungan tersebut kemudian dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.

“Saya menyebut selalu dari PDI ke PDI Perjuangan, tentu dimulai dari PNI yang dilahirkan Bung Karno, lalu PDI, karena dilakukan fusi 5 partai hingga berbagai peristiwa politik yang oleh kehendak rakyat akhirnya melahirkan PDI Perjuangan,” kata Megawati.

Baca Juga:

Ditanya Ganjar Capres 2024, Sekjen PDIP Jawab Elektabilitas Bukan Segalanya

Megawati lantas menceritakan saat PDI tak bisa ikut pemilu karena rezim Orde Baru. Ia mengutarakan, PDI diberi tahu pemerintah tak bisa ikut pemilu sebab masih ada sejumlah persoalan internal.

Sejak awal terbentuk, kata Megawati, konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah. Di internal PDI terdapat dua kubu, yakni kubu Megawati dan Suryadi.

"Kalau saya ganti nama apakah saya boleh ikut pemilu? Dari sisi pemerintah mengatakan boleh, oleh sebab itu, saya mendeklarasikan dari PDI menjadi PDI Perjuangan,” ujar Megawati.

Baca Juga:

PDIP Tak Beri Lampu Hijau Gibran Maju Pilgub DKI

Menurut Megawati, berbagai romantika dinamika dan dialektika perjuangan tersebut menjadikan PDIP sebagai partai yang berdiri kokoh karena tempaan sejarah.

Presiden ke-5 RI ini menuturkan, nilai-nilai perjuangan partai harus terus direnungkan, melakukan kritik hingga otokritik agar tidak lupa kehendak rakyat harus terus dijadikan pedoman.

“Saya selalu memohon agar partai ini bisa eksis sepanjang bangsa Indonesia ada, eksis untuk selama-lamanya, mengapa? Sebab seluruh akar sejarah kelahiran partai enggak pernah lepas dari sejarah bangsanya,” tegas Megawati. (Pon)

Baca Juga:

Jukir Solo Geruduk DPC PDIP Solo, Serahkan Surat Dukungan Ganjar Capres

#Partai Politik #Megawati Soekarnoputri #Ulang Tahun PDIP #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Teguh menduga mundurnya Rudy tersebut terkait gagalnya menggelar Konferda PDIP Jateng.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Indonesia
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan Gubernur DKI Pramono Anung menyumbang Rp 2 miliar bagi korban banjir dan longsor di Sumatera.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
Indonesia
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku mendapat arahan dan wejangan selama bertemu dengan Megawati di Jakarta.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Berita
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Pria yang akrab disapa Pram itu pun mengaku tidak peduli jika ia dikritik terkait keputusannya untuk membersihkan spanduk dan bendera partai di Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 Desember 2025
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Ketua Harian PSI Ahmad Ali mencontohkan sapaan Bro dan Sis tidak sesuai jika digunakan dalam konteks tertentu, misalnya saat berkunjung ke pondok pesantren.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Indonesia
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Politisi PDIP ini menduga tuntutan tersebut lahir dari narasi dan persepsi negatif di publik mengenai kinerja DPR
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Berita Foto
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto (kanan), Anggota Fraksi Banyu Biru (kedua kanan), menerima audiensi pengurus asosiasi Vibrasi Suara Indonesia (VISI) di antaranya Armand Maulana (kiri) dan Ariel NOAH (tengah), di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Indonesia
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
PDI Perjuangan Jawa Timur menghomati kewenangan dan proses hukum terhadap kadernya itu yang sedang dilakukan KPK.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Indonesia
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Al Muzzammil berpesan kepada para kader PKS untuk menjadi negarawan sejati yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
Presiden Perintahkan Kader PKS Jadi Negarawan, Jaga Integritas
Bagikan