Tak Berlebihan, Bahagia Berasal dari dalam Diri

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 08 Oktober 2022
Tak Berlebihan, Bahagia Berasal dari dalam Diri

Bahagia tak pernah jauh dari dalam diri. (freepik/freepik)

Ukuran:
14
Audio:

BISA jadi bagi sebagian orang memiliki banyak uang adalah sumber kebahagiaan, akan tetapi pernyataan tersebut nyatanya kurang tepat. Melansir dari Psychology Today, dalam studi yang dilakukan selama 10 tahun pada 1973-1983, para peneliti di National Institute of Aging menemukan fakta bahwa kesejahteraan seseorang sangat dipengaruhi oleh karakteristik atau watak tiap individu.

Jadi walaupun dia bisa tetap berdiri sendiri meskipun hidup sedang mengalami penurunan, diketahui ada empat ciri penting seseorang dapat dinyatakan bahagia

Baca Juga:

Bahagia di Tempat Kerja, Ada Caranya

bahagia
Mencari bahagia tak perlu jauh. (freepik/rawpixel.com)


Self Love


Menurut studi di University of Michigan tentang kesejahteraan, kepuasaan hidup bukanlah berasal dari kehidupan keluarga, persahabatan, atau pendapat orang lain, melainkan kepuasaan berasdal dari dirinya sendiri. Orang-orang yang menyukai dan menerima dirinya sendiri, cenderung merasa lebih bahagia.

Oleh sebab itu, buku-buku self-help seringkali menuliskan untuk lebih menghormati diri sendiri dengan menerapkan poin-poin yang baik yang ada dalam diri. Selain itu para motivator itu kerap menyarankan untuk menghentikan pembicaraan negatif yang menyalahkan diri sendiri maupun orang lain.


Optimis


Pasti kita pernah mendengar ungkapan, 'dengan keyakinan yang cukup, kamu dapat melakukan semua hal'. Ungkapan memang benar bahwa orang optimis jauh lebih bahagia, berani, dan sehat. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa orang pesimis, rentan terkena penyakit. Ini terbukti dalam wawancara yang dilakukan pada seorang lulusan Harvard yang paling pesimis di tahun 1946, lebih rentan mengalami sakit seperti pilek, sakit tenggorokan.

Baca Juga:

Kenali Kebahagiaan Sejati Sebelum Berusaha Mengejarnya

bahagia
Anak-anak lebih tahu cara mencari kebahagiaan. (Pixabay/InfonesiaNatureID)


Ekstrovert


Orang-orang bahagia adalah orang yang ramah. Beberapa penelitian mengungkapkan kalau ekstrovert memiliki kepuasan dan kebahagiaan yang lebih besar dalam hidupnya. Ia akan lebih menunjukan keceriaannya dan semangatnya terhadap orang lain.

Mereka merupakan orang yang percaya diri walaupun masuk ke ruangan yang penuh dengan orang asing. Mereka meyakini kalau dengan mencintai dirinya sendiri maka orang lain juga akan menyukainya.


Kontrol diri


Menurut survei nasional Universitas Michigan, orang yang memiliki kemampuan untuk mengontrol diri, memiliki pikiran yang positif. Dengan begitu lebih mempertimbangkan tindakan apa yang akan dilakukannya. Selain itu, orang yang bahagia cenderung lebih percaya kalau mereka mampu memilih takdirnya dan bersikap lebih bijak. (nbl)

Baca Juga:

Benarkah Membeli Kebahagiaan itu Lebih Penting?

#Lipsus Oktober Bahagia #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan